AHY Carilah Kebenaran Bukan Pembenaran!

Gonjang-ganjing Demokrat masih akan panjang. Satu hal yang diperlihatkan AHY dan SBY buruk adalah pencarian pembenaran. Padahal jauh lebih lebih tepat menemukan kebenaran.

Bnar, sepanjang di dunia , tidak akan ada kebenaran mutlak. Namun paling tidak mendekati kebenaran yang hakiki. Salah satu indikasinya adalah, ketika lebih banyak yang setuju dan penolakan yang ada cenderung negatif.

Penolakan negatif ini ditandai dengan kepentingan sendiri lebih kuat, adanya ketakutan, atau mungkin hutang budi. Kebebasan atas pilihannya lemah.

Ketika para pendiri dan daftar lengkapnya beredar, nama SBY memang tidak ada. Hal yang tidak bisa disangkal, karena ada dalam lembaran negara, pendirian partai politik. Selama ini toh AHY hanya mengatakan, dan klaim, kalau lagu mars, bendera, dan lambang itu inisiasi SBY. 

kebenaran

Hal yang bertolak belakang dikemukakan pihak yang berseberangan. SBY datang belakangan, usai verifikasi dan bisa ikut pemilu. Ada pengakuan terbaru, awalnya SBY ragu dan lebih percaya PKB.  Sama-sama kuat narasi dan opini yang berseliweran. Bagaimana kebenaran itu bisa ditemukan?

Pro dan kontra itu hal yang biasa dalam dinamika politik. Kebenaran sangat mungkin ada pula dalam pihak yang kontra. Nah ketika pembenaran, ya jelas ada pada pihak yang pro semata. AHY datang kepada sesepuh dan bagian pendiri yang memiliki keyakinan SBY pendiri dan inisiator partai.

Mengapa ada pihak yang membantah itu?  Ini adalah penting, menemukan kebenaran, bukan semata pembenaran. Sayang bahwa AHY berkutat pada pembenaran atas kedudukannya saja. Abai untuk mau tahu ada dinamika yang berbeda.

Pemecatan itu menambah masalah, karena memperunyam keadaan. Orang sudah gerah malah ditendang ya salam. Jauh lebih bijak itu orang yang kepanasan ya diajak ngadem. Mosok begitu saja tidak tahu. Wajar sih namanya juga masih hijau, minim pengalaman.

Nasi telah menjadi bubur. Eh perilaku usai KLB ternyata masih sama saja. Termasuk SBY. Menyoal jabatan dan perilaku Moeldoko itu malah mempermalukan SBY lebih jauh.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

 .

Leave a Reply