Erick Thohir Ikuti Jejak Mahfud MD?

Erick Thohir Ikuti Jejak Mahfud MD?

Menarik apa yang terjadi dalam Koalisi Indonesia Maju, Ketika ada tiga nama yang santer membuat berkas pencalonan. Ada Yusril ketua umum PBB, partai nonparlemen dengan surat bebas pidana dari Pengadilan Negeri,  Erick Thohir dengan mencari SKCK, namun malah lebih kenceng nama Gibran yang akan bersama Prabowo mendaftarkan diri.

Masih layak ditunggu, konon menunggu tanggal 25 mendatang baru akan mendaftar. Prabowo dan koalisinya ini identik dengan apa yang kubu Jokowi lakukan pada periode kemarin. Beberapa hal yang sama itu adalah :

Pertama, beredar pengurusan perlengkapan administrasi dan  baju oleh Mahfud MD untuk menjadi calon wakil presiden, namun tiba-tiba berganti dengan nama Makruf Amin. Hal yang jauh dari dugaan banyak orang  waktu itu. Cukup membedakan dengan pengalaman kali ini, di mana kubu Prabowo tidak memberikan efek kejut, karena nama-nama itu sudah beredar lama.

Kedua, dulu kubu PDI-Perjuangan juga menunggu, agar koalisi Prabowo dulu yang mengenalkan nama cawapresnya, yang kala itu adalah Sandiaga Uno. Kejutan besar ketika ada nama  Kyai Makruf Amin waktu itu. Pro dan kontra cukup panas dan sengit  juga.

Ketiga, koalisi yang ada di kelompok Jokowi yang hengkang kali ini hanya Golkar, namun beberapa nama besar terutama militer memang menyeberang ke koalisi yang mengusung Prabowo. Hal yang cukup identik dengan pilpres lalu.

Apa yang terjadi ini, kog cenderung hanya karena ingin mirip dengan kesuksesan Jokowi pada masa lalu semata, namun sama sekali bukan hal yang baru dan penuh harapan. Sekadar copas hal yang remeh temeh, namun tidak mendasar, kalkulasi politik yang seharusnya berkelas. Program bagi bangsa dan negara, tidak hanya pokok menang saja.

Apa yang terjadi, terutama apa yang telah Prabowo nyatakan berkali ulang itu, fokus semata kekuasaan. Menangkan kursi bisa membuat perusahaannya jalan lagi. Hal yang sangat jelas bicara kursi untuk bisnisnya sendiri.

Teguran secara public oleh Presiden Jokowi, mengenai Program Ketahanan Pangan dan pembelian alutsista yang kebablasen, pemborosan, dan tidak tepat sasaran, ini jelas bukan sebuah bukti dukungan, namun malah telikungan yang tidak membuat nama Prabowo makin besar.

Makin hari makin unik, makin asyik untuk diulik. Layak ditunggu tanggal 25 siapa yang akan mendampingi Prabowo.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan