Jokowi Membuat Pabowo Kalah Debat
Jokowi Membuat Pabowo Kalah Debat
Debat udah usai. Tapi pembicaraan mengenai Prabowo masih cukup meriah. Pihak kontra membuat narasi lucu-lucuan mengenai ketidakmampuan menhan itu dalam beradu argumen, pembicaraan mengenai perilakunya yang tidak gemoy lagi, atau malah pemberitaan makiannya yang sangat kasar. Pihak yang pro jelas membangun narasi bahwa ada pengeroyokan, setingan banteng dengan kubu 01, atau debat tidak boleh menyerang,
Sejak awal memang Prabowo ini posisi lemah dalam banyak sisi, terutama kinerja, di dalamnya jelas debat. Jika pekerjaan beres, debat itu juga akan gampang saja. Ketika pekerjaan, tanggung jawabnya lemah, bagaimana ia bisa mempertanggungjawabkan itu dalam debat terbuka. Pihak lain, dalam konteks ini rivalnya tentu sangat paham bagaimana mutu dan pekerjaan Prabowo, dieksplorasi dengan sangat mudah. Ujung-ujungnya memaki, marah, dan mempertahankan diri dengan segala cara. Gemoynya jadi kelupaan.
Analisis bahwa latar belakang mantan kandidat presiden berkali-kali itu adalah militer, tidak ada budaya debat, yang ada adalah komando, maka lemah menghadapi mantan pegiat dan aktivis mahasiswa. Ini sah-sah saja, dan wajar.
Atau ada yang mengatakan, karena dikeroyok, dipojokkan, dan seterusnya, sehingga mantan pangkostrad itu tidak mampu menjawab sebagaimana mestinya. Wajar tawaran bicara di luar ditanggapi dengan tawa lebar kompetitornya.
Pembelaan diri ala pendukung fanatisnya sama tidak bergunanya dengan ledekan yang berasal dari pihak yang memang tidak akan memilihnya. Percuma saja.
Kesalahan dia kalah debat itu pada Jokowi, karena Prabowo diajak makan malam, jadi dia tidak siap dengan materi debat yang harus ia kuasai untuk hari berikutnya.sesepele itu. Prabowo kek mahasiswa yang SKS, sistem kebut semalam, di mana hanya belajar semalam untuk materi setengah tahun. Wajar kedodoran.
Mutunya ya memang hanya segitu, mau apa lagi. Gemoy sudah luntur.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan