Kala Wapres Malah Terkesan Oposan
Pandemi memang membuat banyak orang tertekan. Namun, seorang wapres tidak seharusnya berlaku demikian. Apalagi media, cenderung menyukai yang bombastis. Sedikit saja ada yang potensial menjual, langsung deh dilahap habis–habisan.
Kondisi pandemi di Indonesia, sejatinya jauh lebih baik dari kisah banyak negara. Tetapi, karena kepentingan politik, caper untuk 24, dan para pemain yang saatnya pemilu tidak mampu berbuat banyak betingkah.
Eh malah wapres kut-ikutan. Mengatakan pemerintah kesulitan, bahkan memilih kata kewalahan, mengenai kamar rumah sakit, oksigen, dan banyak lagi. Pesimis model demikian, menjadi aneh, orang maaf sudah sepuh, pemimpin agama pula, jauh dari ekspektasi senaif, dan malah serendah itu dalam bersikap.
Jangan bak babi buta mengenai kekuasaan. Jangan pula abaikan bagaimana pihak oposan itu sedang merancang kegaduhan, atau jangan-jangan memang dalam satu barisan untuk mendapatkan keuntungan kekuasaan sesaat. Sangat mungkin.
Ingat ini bukan bicara soal kapasitasnya sebagai pemimpin agama, namun sebagai politikus. Jauh lebih keren dengan memilih pilihan kata optimis, kita mampu mengatasi, jangan khawatir, kamar bisa cepat dibuat, jalan di mana-mana saja mampu, mengapa hanya kamar, khawatir. Ini jelas kualitas pribadi yang sudah selesai dengan dirinya.
Mulai dari larangan mudik, bahkan haji Arab yang menutup pun pemerintah yang dihajar, ke mana wapres? Ini ranah dia, jangan lupa ia wakil lho.
Kemudian larangan mudik, pun dipolitisasi. Gaduh demi gaduh dihadapi Jokowi sendirian.
Vaksin, upaya vaksinasi susahnya minta ampun. Ini tidak sekadar politik, namun mafia bisnis juga terlibat. Berkaitan juga dengan caper untuk 2024. Genit yang memalukan para politkus tidak cerdas ini.
Pembangkangan daerah dan sosial. Ini sih gawe partai yang itu lagi-itu lagi. Miris.
Harapan tetap ada, Jokowi bersama orang baik di negeri ini ada dalam lindungan semesta. Ini yang perlu menjadi keyakinan. Mau melihat seperti apa perilaku barisan SakTi jika keadaan membaik, ikutan merasa berjasa paling.
Munafikun bertebaran di mana-mana. Miris negara agamis tapi perilakunya rendah
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Sekali oposan, tetap oposan! Hidup wapres!
Ha ha ha ha oposan mlempem
Semoga para pemimpin kita diberikan kekuatan dalam melaksanakan pemerintahan. Banyak kok, orang baik di sekitar presiden. Selamat siang, Mas Susy.
Setuju Ibu
Yg jelek2 omong gede jadi lebih terdengar