Kasihan Pak Beye

Kemarin, melihat Pak Beye berdiri di samping lukisan beliau, malah fokus melihat badan dan raganya. Makin kurus dan susut banyak. Kehilangan belahan jiwa bagi pribadi romantis begitu memang sangat mendalam.

Itu masalah personal. Persoalan politik lebih berat lagi bagi beliau. Usai gonjang-ganjing kudeta yang akhirnya tidak jelas, kini malah makin ngaco dengan selalu menyerang pemerintahan, khususnya Jokowi secara pribadi.

 Pasti berat bagi Pak Beye melihat polah anak buah puteranya yang makin hari makin ngaco. Toh beliau juga pernah jadi presiden, jabatan lho ya bukan soal capaian, hik…hikk…hikkk. Tentu paham dan tahu betapa susahnya mengelola negeri ini.

Pada sisi lain, beliau juga ingin AHY bisa segera menempati top rangking dalam hasil survey-survey. Sayangnya susah mencari celah untuk bisa eksis dan tampil meyakinkan mencapai itu. Entah kog malah penasihat politiknya menyarankan membabi buta menyerang Jokowi.

Padahal, suara dan pemilih Jokowi itu sangat besar. Potensi ini hilang dengan perilaku selama ini yang menjadikan Jokowi target. Oposan itu bagus, bermartabat, tetapi tentu terukur, bukan malah lari pada ranah pribadi pejabatnya.

Pak Beye
Pak Beye

Serangan yang digawangi Ibas, Anisa, Andi Arif, Rachland Nashidik, juga SBY sendiri, tidak cukup mampu menggoyahkan posisi Jokowi. Ini jelas kerugian yang sangat besar, karena publik menjadi antipati.

Promosi yang tidak mendapatkan hasil dan malah merongrong apa yang sudah dimiliki. Mirisnya, adalah strategi usang ini  masih saja diulang-ulang. Faktualnya, gagal menggoyang keberadaan Jokowi.

Perilaku ugal-ugalan, mungkin karena panik para elit ini juga ditunjang dengan ketidakpekaan SBY dan AHY bahwa kader dan pengurusnya itu tidak kompeten. Mereka cenderung ABS aka penjilat, apa daya jika demikian bisa memperbaiki keadaan.

SBY harus bersikap, jika tidak mau makin merana. Ini sudah keterlaluan, apalagi menghina lagu kebangsaan, presiden, dan itu pidana. Jangan mengaku demokrasi atau demokrat, jika tidak bermartabat dalam bersikap.

Serangan bak babi buta yang makin membuat merana. Harus diubah, jangan hanya puas elu-elu media sosial seolah itu kebenaran. Belajarlah pada Prabowo. Bagaimana Prabowo dielu-elukan dunia maya dan akhirnya juga sama saja, kalah.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

2 thoughts on “Kasihan Pak Beye

Leave a Reply