Kasihan Pak Beye
Kemarin, melihat Pak Beye berdiri di samping lukisan beliau, malah fokus melihat badan dan raganya. Makin kurus dan susut banyak. Kehilangan belahan jiwa bagi pribadi romantis begitu memang sangat mendalam.
Pasti berat bagi Pak Beye melihat polah anak buah puteranya yang makin hari makin ngaco. Toh beliau juga pernah jadi presiden, jabatan lho ya bukan soal capaian, hik…hikk…hikkk. Tentu paham dan tahu betapa susahnya mengelola negeri ini.
Pada sisi lain, beliau juga ingin AHY bisa segera menempati top rangking dalam hasil survey-survey. Sayangnya susah mencari celah untuk bisa eksis dan tampil meyakinkan mencapai itu. Entah kog malah penasihat politiknya menyarankan membabi buta menyerang Jokowi.
Promosi yang tidak mendapatkan hasil dan malah merongrong apa yang sudah dimiliki. Mirisnya, adalah strategi usang ini masih saja diulang-ulang. Faktualnya, gagal menggoyang keberadaan Jokowi.
Perilaku ugal-ugalan, mungkin karena panik para elit ini juga ditunjang dengan ketidakpekaan SBY dan AHY bahwa kader dan pengurusnya itu tidak kompeten. Mereka cenderung ABS aka penjilat, apa daya jika demikian bisa memperbaiki keadaan.
SBY harus bersikap, jika tidak mau makin merana. Ini sudah keterlaluan, apalagi menghina lagu kebangsaan, presiden, dan itu pidana. Jangan mengaku demokrasi atau demokrat, jika tidak bermartabat dalam bersikap.
Serangan bak babi buta yang makin membuat merana. Harus diubah, jangan hanya puas elu-elu media sosial seolah itu kebenaran. Belajarlah pada Prabowo. Bagaimana Prabowo dielu-elukan dunia maya dan akhirnya juga sama saja, kalah.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
miris lihat mantan presiden satu ini
Aja dilihat ha ha ha