Kembali SBY Kalah dari Jokowi

Kembali SBY Kalah dari Jokowi

Memang mereka belum pernah head to head untuk bertarung dalam arena apapun, apalagi MMA. Namun, mereka sering terlibat dalam polemik, terutama dalam hal politik. Tentu masih ingat bukan mengenai tour de Java SBY Ketika usai turun tahta kala itu. Masih banyak hal lainnya, paling baru dan tampaknya terakhir adalah mengenai cawe-cawe dalam pilpres kemarin.

Nah, Ketika AHY masuk kabinet,   apa iya masih akan sama perilakunya yang cenderung menyerang, sebagaimana masa pandemi dengan mengatakan negara tidak baik-baik saja, atau permintaannya untuk meminta lock down.

Sejatinya bukan hanya soal itu saja, perlu disegarkan lagi ingatan, bagaimana SBY bersikukuh anaknya untuk menjadi cawapres, bahkan capres berkali ulang. Sudah cukup percaya diri dengan baliho dan spanduk Bersama Anies Baswedan, namun malah ternyata terdepak di tikungan oleh, Cak Imin. Semua sirna, dan kembali ikut dalam gerbang Prabowo untuk ketiga kalinya. Miris.

Sangat mungkin pada saatnya nanti, kabinet mendatang, AHY masih akan ikut dalam gerbong di bawah kendali Prabowo dan anak Jokowi, Gibran. Posisi yang sama sekali tidak pernah dalam benak atau pemikiran SBY sama sekali tentu saja.

Persoalan Hambalang sebagai jawaban atas tour de Java kala itu belum begitu telak sebagaimana saat pelantikan AHY sebagai Menteri. Kelihatannya prestasi atau capaian, namun sebentuk pemberian, hadiah, dan juga sekadar kursi empuk tanpa makna.

Sayang sebenarnya,   muda, berpendidikan militer yang baik, tentunya kecerdasannya tidak biasa saja, namun memperoleh kursi kog hanya pemberian. Bapaknya memberi jabatan ketua umum partai, Presiden Jokowi memberinya kursi Menteri, mana yang menunjukkan kemampuan organisasi atau prestasi lainnya? Tidak ada.

Kelasnya dipertontonkan oleh dua pria, dua presiden yang pernah berkuasa di negeri ini. Bukan sekadar AHY dalam konteks ini.

Mengenai SBY dalam berpolitik juga kalah jauh dengan Jokowi. Bagaimana teriak negara tidak baik-baik saja, utang negara, dan juga perihal yang selalu AHY dan SBY teriakkan itu tentu kini akan diam sejuga Bahasa. Miris.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan.