Mengeroyok FPI, Politikus: Munarman Munafik

Salah satu politikus mengatakan Munarman munafik karena menampik yang membawa sajam dan rusuh itu anggota FPI dan peserta demo sesungguhnya. Bertahun lalu juga pada paham laku Munarman emang muna, tetapi mengapa baru kali ini ada kaliber anggota dewan dan politikus menyatakan itu dengan terbuka?

Sesama bis kota jangan mendahului, itu dulu dalam bus-bus kota gede-gede terpampang tulisan demikian. Kini, dalam konteks politik, tampaknya pas sesama munafik jangan saling membully lebih tepat. Ke mana saja selama ini coba, mosok baru lihat perilaku Munarman? Yang bener saja, atau baru berani karena sudah dihabisi oleh Nikita Mirzani dulu?

Hayo munafik mana, politikus itu atau Munarman? Munanya sama ternyata.  Coba jika demikian bertahun lalu, tidak akan seperti sekarang. Lha berani setelah Rizieq masuk bui karena malu diolok tukang obat oleh “lonte”. Muna.

Tanpa pemecatan kapolda dan kapolres, tiada tindakan tegas dari kapolda baru dan Pangdam Jaya, mana berani si anggota dewan itu. Numpang beken saja gaya. Kalah sama kapolda dan terutama Nikita Mirzani tahu gak?

Lebih lebay lagi, ada yang bergaya mengatakan Tuhannya FPI dalam setiap demo itu bukan Tuhan-nya yang mengatakan itu. Lagi-lagi politikus sok gaya. Padahal selama ini partainya berkelindan dengan mereka kog. Kini ketika FPI di ujung tanduk ikut-ikutan mengritisi. Sok.

Saya sejak dulu tidak suka dengan sepak terjang FPI, bisa dicek dalam seluruh artikel di Kompasiana, lengkap tidak ada yang dihapus, termasuk komentar dan jawabannya, kecuali hilang karena pas perawatan oleh Admin. Masih sama, tetapi tidak juga sok-sokan ketika posisinya lemah, terjepit, dan tidak berdaya seperti ini.

2 thoughts on “Mengeroyok FPI, Politikus: Munarman Munafik

Leave a Reply