Oposan Taggar dan Hyena Politik

Kemarin membaca sebuah artikel yang sangat menarik, ketika mengaitkan oposan saat ini mirip hyena. Binatang yang memiliki kemampuan sosial cukup tinggi. Mereka bisa “berkoordinasi” untuk  menggeroyok.

Kekuatan ini sebenarnya akan lebih bagus jika mencari mangsa sendiri. Namun ternyata tidak, mereka malah lebih cenderung merebut mangsa binatang lain, termasuk yang sudah ada pada ulut hewan lain.

Si penulis mengatakan ini adalah kelicikan, kalau saya memilih lebih keras, adalah keculasan di dalam memanfaatkan keadaan. Merebut makanan di dalam mulut dan itu adalah atas hasil kerja keras pihak lain, sangat terlalu. Itu binatang.

Manusia berbeda. Menurut Aristoteles, manusia adalah binatang berakal budi. Nah, ketika manusia kehilangan akal budinya apa namanya? Hewan. Kelasnya turun dan setaraf di atas tumbuhan. Sama dengan binatang karena sudah tidak menggunakan akal budi. Ketika orang hanya mengandalkan insting, tanpa adanya  rasio yang menjadi motor, keberadaannya sudah sama dengan binatang.

Hari-hari ini, oposan rasa hyena itu makin gencar menggalang kekuatan. Salah satunya dengan aneka taggar yang mereka dengungkan. Ada janganmenunggu24, jokowipresiden terburuk, pakdemenclamencle, dan seterusnya. Hal yang identik dengan hyena.

oposan

Kekuatan mereka, ini jelas uang yang bicara, bisa kog untuk membantu  meringankan beban dan derita rakyat. Tidak usah bicara negeri, misalnya anggota mereka. Contoh saja, yang memliki KTA dari ormas atau parpol yang sekarang lagi giat mau merebut kekuasaan itu.

Tentu semua paham, usai 98 demokrasi telah dipilih sepenuhnya menjadi alat bernegara. Apa konsekuensi demokrasi adalah periodisasi dalam memimpin. Pemilu tiap lima tahun. Perangkat semua telah lengkap, termasuk oposan juga ikut membahas dan tandatangan di dalam UU itu.

Kini, di tengah jalan mereka berteriak-teriak  mau melengeserkan pemimpin sah. Apakah ini tidak sama dengan hyena dalam merebut makanan dari mulut singa misalnya?

Apa sih yang didapat dengan merebut kekuasaan di tengah pandemi ini? kehancuran lebih parah. Siapa yang akan menjadi pemimpin nanti, AHY, Anies, Amien, atau SBY mau turun gunung? Jadilah spottif, kalah dalam perjuangan itu lebih mulai dari pada sekadar menjadi hyena bagi pihak lain.

Ini bukan perjuangan, namun pengecut yang sok demokratis dan menggunakan segala cara untuk mendapakan kekuasaan. Miris tidak berbuat apa-apa namun merasa lebih berjasa.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

2 thoughts on “Oposan Taggar dan Hyena Politik

  • July 24, 2021 at 10:40 am
    Permalink

    Apakah ada cara preventif untuk meminimalisir hal ini, Pak Susy?

    Terima kasih telah berbagi artikel ini🙏

    • July 24, 2021 at 10:56 am
      Permalink

      Sikap mental yg membuat orang enggan kerja keras…
      Membangun kemauan kerja keras dan menghargai proses itu kiranya menjadi penting…
      Nuwun Ibu Nita

Leave a Reply