Pengahokan Dudung Abdulrahman

KSAD yang baru memang luar biasa bersikap dalam kaitannya dengan agama. Ia yang melawan dengan terbuka pada kekuatan Rizieq jelas dengan segala pelindung dan pengguna jasanya. Mereka tentu mengintai di pojokkan untuk  menyergap Dudung.

Sama dengan Ahok, banyak kepentingan yang terpentok gaya memerintah Ahok, maka mereka mengintai dengan sangat kapan ada momentum yang bisa menjebloskannya pada jurang kehancuran. Dendam kelaparan karena tidak bisa main mata terlampiaskan.

Terjadi beneran, karena memang Ahok itu comel. Kini, mereka pelaku yang identik, sedang membara marahnya pada Dudung Abdurahman. Nah, mereka mengintai di tikungan untuk menjatuhkan mantan Pangdam Jaya yang merazia kebesaran FPI. Puluhan tahun mereka mirintis dan menjadi gurita yang sangat besar.

Hancur berkeping-keping karena Nikita Mirzani dan Dudung yang terlalu berani, bagi mereka. Harus dibalas dan kudu dihancurkan apapun caranya. Eh malah naik pangkat bintang tiga menjadi Pangkostrad dan pucuk pimpinan AD dengan bintang empat. Semua selesai, hanya tinggal rengekan anak kecil yang sudah ditolak tantrumnya.

Dudung dungu, hari ini menjadi trending topik pada media sosial.  Pembalasan atas makin keras dan sadisnya pernyataan-pernyataannya. MUI melalu Anwar Abas berkali ulang jengah dengan ide, gagasan, dan pernyataan Jenderal Dudung ini. Beberapa hal yang sebenarnya adalah hal yang sangat wajar, namun bagi pemabuk agama itu sebagai hal yang luar biasa.

Dudung Abdulrahman

Tuhan bukan Arab, berdoa bahasa Indonesia tidak ada masalah. Sebelumnya ada  tokoh agama yang mewajibkan doa adalah dalam bahasa Arab. Lha setiap upacara bertahun-tahun juga bahasa Indonesia doanya. Acara-acara apapun sama.

Katanya Mahakuasa, Mahabesar, mosok bahasa saja gak mampu, mosok sepekok itu?  Atau cerminan kebodohan sendiri yang diterapkan pada Tuhan? Ini sih penistaan. Hakiki lagi.

Mau rekrut prajurit dari santri. Ini juga tidak salah, langsung dijawab, semua agama. Halooo. Siapa ya yang kampanye seiman dan selalu menolak gagasan nonmuslim menjadi pemimpin? Kog tiba-tiba pluralis.

Siapa yang menyerang ini? Jelas pihak-pihak yang merasa terancam jika militer makin kuat mendesak mereka. HTI dkk yang mau eksis kembali dengan baju baru bisa berantakan. Kemenangan di depan mata porak poranda.

Kaki tangan mereka jelas barusan sakit hati yang mau dompleng, koruptor dan elit yang mulai jengah karena ditagih kemplangan mereka, mantan-mantan pejabat yang mulai ketahuan boroknya. Mereka berkolaborasi untuk membuat negeri ini dalam cengekeraman mereka.

Pihak asing yang tahu bahwa pemanfaatan sentimen agama sangat mudah dan murah di Indonesia. Sayang, kali ini yang sangar sesama agamanya. Lain ketika Ahok yang bicara, dua tahun bui. Siapa yang mau membui Dudung, kecuali orang panik dan stres.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply