Polisi Gerebek Polisi di Medan
Polisi Gerebek Polisi di Medan
Miris, usai polwan bakar polisi, kini ada berita lebih tragis lagi. Polisi gerebek polisi yang sedang menculik warga masyarakat. Tidak tanggung-tanggung polisi dari Polda Metro Jaya yang melakukan tindakan pidana di Sumatera Utara.
Citra polisi yang begitu memprihatinkan, seolah tiada habisnya. Kisah Sambo Jenderal bintang dua yang menembak anak buahnya melalui tangan seorang tamtama yang masih hijau di dunia kepolisian. Korbannya pun polisi. Belum kelar kisah itu disusul dengan penangkapan bintang dua yang jualan sabu bersama anak buahnya. Bisa dibayangkan bagaimana gambaran polisi penegak hukum yang demikian?
Profil.
Penting pendidikan dalam bidang apapun ditegakkan keberanian berintegritas, berkarakter, dan memiliki sikap malu. Menggunakan mobil, baju, sepatu, jam tangan, rumah mahal atau mewah akan malu, karena gajinya sejatinya tidak cukup. Namun demi gaya hidup, mereka akhirnya menjual profesinya, seragamnya digadaikan demi memperoleh tambahan yang luar biasa.
Lihat saja parkiran kantor-kantor polisi atau asrama, penuh dengan mobil. Tidak menyalahkan kepemilikannya, namun apakah benar mereka sudah mampu membeli dengan kemampuannya sendiri? Jujur saja.
Sikap malu jika berperilaku tidak sesuai profilnya. Malah kadang malu kalau terlihat sederhana atau miskin bahkan. Bela-belain ngobyek, jika bagus sih tidak soal, lha kalau jadi pelindung kejahatan? Miris.
Sederhana itu Bagus
Sering malah kebalik, mewah itu baru berkelas. Penghormatan publik sih demikian. Jadi yang rumahnya, mobilnya, jam atau arlojinya, atau hapenya mewah itu orang berkelas, patut dihormati. Padahal belum tentu demikian. Penghormatan bukan pada kepemilikannya, namun pada kerja keras, perjuangan, dan hasil keringat yang utama.
Keliru memahami. Contoh bagus Jenderal Hoegeng, sayang tidak ada yang menelandaninya, malah kebalikannya.
Mewah Tidak Mesti Bagus
Mewahnya tidak salah. Namun bagaimana gaya hidup mewah itu diperoleh. Sejak rekrutmen terdengar desas-desus yang pastinya publik paham, naik pangkat juga uang yang bicara, pastinya semua butuh imbal balik. Kondisi yang sangat buruk ini menjadi habitat sekian banyak kepala. Kemewahan menjadi sebuah tujuan dan keberhasilan. Mau apapun caranya tidak peduli.
Pola yang Sama, Keteladanan
Sikap atasan yang bermewah-mewah akan menjadi contoh anak buahnya. Mereka akan meniru karena itu dianggap baik dan wajar. Belum lagi tayangan media televisi terutama. Seolah itulah hidup, padahal tidak demikian. Memberi contoh baik itu tidak mudah, kalau yang buruk dengan cepat akan dengan sendirinya. Miris.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan