Rizieq Shihab Benar-benar Habis
Kemarin, sidang putusan banding di pengadilan tinggi, atas salah satu kasus Rizieq Shihab ditolak. Hakim mengukuhkan tetap vonis empat tahun. Ingat ini salah satu kasus, jadi masih ada kasus lain, yang akan banding ataupun persidangan.
Pendukungnya yang mengupayakan pembebasan ikutan berurusan dengan pihak berwajib. Masalah baru lagi. Mengaku sebagi pemuka agama, namun sikap bertanggung jawab saja tidak ada. Merasa benar dan tidak pernah salah, apakah ini konsep beragama yang benar?
Habis sudah reputasi Rizieq. Siapa sih yang bisa menyangka akan seperti ini akhirnya? Tiga banding kasusnya semua ditolak. Hukumannya tetap, denda Rp. 20 juta, delapan bulan kurungan, dan empat tahun penjara. Masih akan ada kasus-kasus lain menanti.
Ingatan publik perlu dibawa ke akhir tahun lalu, ketika November ia dielu-elukan massa, termasuk beberapa elit negeri. Salah satu ingatan paling kuat, kala ada pemilih dan pendukung Jokowi garis keras mengatakan, kecewa pada Jokowi yang lembek dan kalah hanya dengan seorang Rizieq Shihab .
Kesabaran dalam bertindak memberikan efek luar biasa. Bayangkan, jika di bandara itu Rizieq ditangkap, pemerintah mendapatkan puja dan puji saat itu. Abai soal kemungkinannya ada konflik berdarah yang lebih mahal dan parah dampaknya. Ingat, masih banyak pihak-pihak yang mendukung Rizieq Shihab waktu itu.
Makin ke sini, makin sepi pembelaan dan pengerahan massa dalam sidang ataupun sidang banding. Artinya jelas, pemodal atau bohir sudah lepas tangan. Mereka sudah tidak lagi punya harapan bisa berbuat lebih lagi. Uang tidak mampu menjadi alat lagi sekarang.
Massa yang ada sih upaya dari pihak loyalis Rizieq yang ikut sejahtera selama ini. Kemampuan terbatas jadi wajar hanya segitunya saja.
Pengikut yang memang taklid buta. Mereka ini yang benar-benar sudah tidak lagi memandang yang lain. Mereka tetap setia dan datang untuk menekan. Beda dengan pengacara lho ya.
Pemodal hanya mau mendapatkan dampak yang signifikan. Kalau tidak ada manfaat yang diperoleh yang tinggal. Selesai.
Negara damai tanpa aksi premanisme, pengerahan massa untuk peradilan, makin mendekati kenyataan. Harapan baik telah terbit.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Pengakuan dr 120 an jt pengikut RS skg tinggal 100 org…bhkan pd sidang keputusan kemrin pengacarapun tdk hadir, kemungkinan terjadi krn para pemodal uda gak simpati lg dengan RS…kwkwkwkwkwkwk
Bohir e kere wisan