7 Fakta Paniknya SBY
Beberapa waktu terakhir, SBY demikian panik. Biasanya terukur, kini malah ngawur. Beberapa fakta menunjukkan itu;
Pertama, ia mengulangi apa yang sudah AHY nyatakan. Hal yang merendahkan anaknya sendiri. Sebagai ketua Majelis Tinggi, bukan ranahnya bicara teknis. Apa yang dilakukan justru memperlemah posisi AHY di depan rivalnya.
Kedua, menyasar Jokowi dengan bahasa negasi. Moeldoko selalu dikaitkan dengan KSP. Pernyataan berulang yang dengan nada dan narasi sama. Menyasar Jokowi sebagai presiden.
Ketiga, membawa-bawa Tuhan. Tuhan tidak suka. Mohon ampun pada Tuhan. Ini khas permainan ultrakanan, bukan demokratis. Tidak ada salahnya membawa Tuhan. Konteksnya tentu lebih pas ketika anak buahnya maling.
Keempat, pernyataan vulgar dan cenderung kasar. Demokrat tidak untung dijual. Siap perang menghadapi keadaan. Model-model anak kecil yang kehilangan mainan,
Kelima, mengaku malu pada Tuhan sudah mengangkat Moeldoko menjadi Panglima TNI. Ingat itu prestasi Moeldoko sendiri, memang perannya ada. Ia selaku presiden bukan ketum Demokrat atau Ketua Majelis Tinggi partai.