Serangan pada Ganjar Mulai Mendera
Serangan pada Ganjar Mulai Mendera
Usai Megawati menyatakan dengan lugas bahwa Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang mereka usung, kini serangan masif yang bersifat politis itu makin menguat. Jelas saja perlu dilihat, siapa yang berkepentingan dengan narasi yang beredar itu. Beberapa hal berikut ini adalah serangan itu.
Wadas.
Kisah cukup lama. Siapa bermain di sana. Gubernur itu tidak memiliki kewenangan seluas bupati. Malah kepala daerah di sana tidak disebut-sebut sama sekali. Ini proyek sangat gede, dan menyasar Ganjar, yang mengeluarkan izin dan bisa jadi dapat juga fee dari sana malah enak, tanpa tersentuh.
Lompatan logika, cek saja bagaimana kepala daerah tingkat dua itu “lebih berkuasa” dari pada gubernur. Jangan naif dan pura-pura bodoh deh. Atau karena ikut dan membantu junjungannya sehingga pandir pun bangga?
KTP-elektronik
Lagi-lagi ini proyek. Bagaimana bicara megaskandal Senayan dan istana ini, terlalu naif jika lupa siapa-siapa yang berpesta pora. Ingat waktu itu Ganjar ada pada posisi oposan, PDI-Perjuangan. Toh suara banteng tidak cukup kuat untuk membendung Demokrat dan Golkar dan kawan-kawan jika pun voting. Sangat aneh jika Ganjar dikaitkan dengan uang KTP-el sedang menteri dan rekannya di dewan semua dari Demokrat.
Tentu ini bukan melupakan kualitas DPR kita, namun mosok begitu banyak elit Demokrat yang masuk bui dan banyak pula yang selamat, namun ini malah menyasarnya PDI-P, cukup janggal. Malah yang disebut-sebut dalam persidangan begitu banyak peradilan korupsi malah aman-aman saja. Terlalu memaksakan.
Bokep
Konteksnya adalah Ganjar merasa orang dewasa, apa salahnya menonton bokep. Ingat, itu hiburan tidak sehat, namun bukan kejahatan. Bagaimana orang-orang yang menyoal nonton bokep namun abai akan korupsi, perkosaan dan persetubuhan di lembaga-lembaga agama yang sangat marak. Memangnya Ganjar kemudian menjadi predator seksual yang menjadikan banyak perempuan sebagai korban.
Ingat, ada lho anggota dewan yang agamis malah nonton begituan di waktu sidang mengenai rakyat dan bangsa. Tentu sekali lagi ini bukan membela atau membandingkan yang lebih buruk. Begitu banyak masalah lebih gede yang perlu ditangani, bukan sekadar orang mengaku pernah nonton film porno.
Kejujuran. Sebenarnya jika jernih, waras, dan mau berfikir normal, mengaku begitu hal yang wajar. Cek saja berapa persen pelajar sekarang telah menikmati, bahkan kecanduan film begituan. Wong anak-anak SD saja mau cowok atau cewek sudah berbagi link film-film dewasa ini. Apakah ini pengaruh pernyataan Ganjar? Jelas saja tidak.
Masih banyak yang mabuk agama, dikit-dikit moral, agama, dan susila, namun hal yang lebih gede, mendasar itu diabaikan karena mendukung yang berbeda. Korupsi, disiplin, dan juga sikap bertanggung jawab itu tidak kalah pentingnya kog. Itu semua juga diajarkan agama lho.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan