FEATURED

Istimewanya Al Khoziny

Menko yang Koordinasi Kegagalan Konstruksinya

Luar biasa, reaksi super cepat, Menko turun tangan untuk membantu membangun kembali pondok pesantren yang roboh beberapa waktu lalu. Ini keren, negara hadir super cepat mengalahkan Kereta Cepat Whoosh. Presiden memerintahkan Menteri-menterinya, banyak lho, ada empat Menteri dengan menkonya sekaligus. Coba jika ngurus makan beracun, intoleransi, banjir, secepat ini, pasti Indonesia setara dengan China dalam kemajuan, bukan semata besarnya penduduk

Ironis

Makan bergizi yang katanya gratis namun membebani anggaran negara superjumbo itu masih jalan di tempat. Padahal rakyat berdampak luar biasa. Belum lagi orang tua yang anaknya keracunan. Sampai sekarang belum ada Tindakan superkilat seperti Al Khoziny ini.  Benar, negara hadir itu bagus banget. Namun, mbok yo dalam seluruh masalah berbangsa, ini roboh karena gagal konstruksi, jangan dinarasikan sudah berusia seabad lebih. Lebay atau oon??

Sementara di depan hidup istana, di Tangerang ada jemaat GBI ditolak beribadah dengan dalih izin belum keluar. Ultimatum dua bulan untuk pengurusan izin, yang sangat pesimis akan diperoleh. Di mana Prabowo, Muhaimin, dan juga para Menteri yang lain? Khoziny yang begitu jauh langsung gercep.

Prabowo mengatakan, santri-santri juga anak bangsa, lha emang jemaat GBI di Tangerang bukan? Atau anak tiri bangsa ini? Sekadar bertanya, jangan ngambek. Atau pembisiknya pura-pura budeg, semoga deh tuli beneran.

Anak-anak yang keracunan itu juga anak bangsa lho Wo, jangan katakan karena tidak pakai sendok pas makan. Makanya lihat sendiri lapangan, jangan suka dengerin para penjilat yang ngaco itu. Puluhan ribu lho yang keracunan, bandingkan yang puluhan kog seolah lebih penting yang onoh dari pada yang keracunan, itu program pemerintah lagi.

Pancasila Tinggal Sekadar Simbol

Negara ini, khususnya pemerintah begitu gerak cepat jika bicara mayoritas menderita, tetapi diam semilyar Bahasa jika menimpa minoritas. Televisi, anggota dewan, menjadi musuh karena berbeda dalam menyikapi persoalan. Masalah utamanya adalah  gagal konstruksi karena tidak kompeten. Jangan melebar ke mana-mana dan esensinya luput. Menko ini juga luput dalam membidik masalah, atau memang tidak kompeten juga?

Miris, negara besar, kaya, dan potensi maju, namun dikelola dengan amatiran, sektarian, dan  sangat ketinggalan zaman. China, India berani menyaingi Rusia dan Amerika Serikat, di sini masih berkutat agama. Karl Mark benar dalam konteks agama adalah candu. Miris

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *