FEATURED

Polisi Peringkat Ketiga di Dunia, Denmark dan Finlandia

Wakalpolri Mengaku Banyak Personil Polisi Tidak Kompeten

Beberapa saat ini , cukup heran dengan pemberitaan dan pembicaraan mengenai polisi. Diawali dengan ingar bingar mengenai keamanan Indonesia yang dikatakan di atas AS. Ingat ini bukan mengenai merasa inferior, dan bahwa Amrik pasti lebih baik, bukan. Namun melihat  keadaan yang sesungguhnya, kog rasa-rasanya jauh dari itu semua.

Belum lagi, jika mendengar apa yang Wakapolri katakan di depan anggota dewan, dalam acara dengar pendapat bersama DPR-RI, ia mengatakan 60% lebih kapolsek tidak kompeten, dan sekian banyak perwira lainnya pun sama. Artinya banyak hal yang bertolak belakang dengan apa yang beredar. Narasi yang cukup massif, bahwa kinerja polisi moncer di dunia, hanya kalah dari Denmark dan Finlandia.

Publik tentu paham dengan membaca, melihat, dan mencermati bagaimana dua negara tersebut. Ketertiban, keamanan, dan kondisi hidup bersama mereka. Artinya memang layak jika dinilai demikian.

Lebih lanjut Wakapolri juga mengakui, bahwa Masyarakat lebih percaya dan melaporkan kesulitannya ke Dinas Pemadam Kebakaran, karena reaksi cepat mereka dalam memberikan bantuan. Padahal jelas-jelas bukan tupoksi mereka. Namun dilakukan.

Narasi dua versi

Ada sebuah tayangan di mana ada gadis yang merasa takut, terancam saat lari pagi diteror oleh pria eksibisionis. Ia lapor ke petugas Damkar dan langsung disamperin. Laki-laki “sakit” itu langsung ditegur saat itu juga. Nah, lebih tepat, apa yang dikatakan pihak Wakapolri, dari pada narasi yang beredar selama ini.

Fakta lain cukup banyak, beberapa bisa disebutkan, terutama yang baru-baru ini terjadi. Di Semarang, ada perwira menengah menjadi saksi kunci atas meninggalnya seorang dosen muda. Senada dengan hal tersebut, di Sumatera ada polisi yang menghajar seorang pengendara motor. Konon ia menderita gangguan jiwa. Lha kalau sudah tahu ada gangguan jiwa kog masih berdinas.

Masih Panjang deretan kisah, kasus, dan cerita-cerita minir mengenai polisi. Artinya dari dua narasi beredar itu mana yang lebih mendekati kenyataan?

Berita mengenai kedudukan nomor tiga sedunia itu, jauh lebih banyak komentar yang menertawakan, tidak percaya, dan malah merendahkan. Sembilan puluh presen lebih yang tidak yakin dengan hasil tersebut. Hal yang wajar, karena masing-masing sering berhadapan langsung dengan kinerja polisi yang memang tidak cukup meyakinkan.

Hal yang cukup memilukan sebenarnya. Bagaimana bisa negara digawangi pihak keamanan yang tidak cukup dipercaya. Wibawa penegak hukum yang sangat rendah. Padahal angka kriminalitas, pencurian, perampokan, perdagangan narkoba, korupsi, makin menjadi.

Polisi tidak perlu membangun narasi, namun berikan saja bukti, bahwa kinerjanya membaik. Minimal responsive, sehingga bukan lagi Dinas Damkar yang kerja keras. Kan digaji dengan tupoksi masing-masing.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *