Gatot Nurmantyo dan Kisruh Demokrat
Demokrat yang usai KLB masih menyisakan kisah. Gatot Nurmantyo konon menolak ketika mendapat tawaran untuk menggantikan AHY. Benarkah pengakuannya seperti itu sepenuhnya?
Kita bisa melihat reputasi, rekam jejak, dan laku yang telah ia lakukan selama ini. Bagaimana ia bersikap pada pemerintahan yang sedang berjalan.
Pertama, sejak September, biasa dekat dengan 30 September, gembar-gembor komunas-komunis. Lahirlah dagelan, mana PKI atau komunis yang telah Gatot tangkap selama menjadi Panglima TNI.
Kedua, melakukan aksi dan dema-demo di tengah pandemi. Mulai UU Cipta Kerja, peringatan G-30 S. Eh malah ia dihadang oleh prajurit. Mungkin pas ia panglima, masih kelas perwira pertama.
Ketiga, dalam pernyataan penolakannya ikut kudeta, tidak akan berkhianat pada dua presiden yang memberinya jabatan. Tentu bisa didebat soal jabatan dan pangkat ini, tetapi bukan itu fokusnya.