Prabowo dan KIM, Copas Jokowi
Prabowo dan KIM, Copas Jokowi
Menarik apa yang KIM dan Prabowo lakukan untuk bisa menang. Jauh sebelum bersama KIM, ketika baru dengan Cak Imin, Menhan ini sudah ngoyong-oyong Jokowi dan Gibran. Makin ke sini, terutama dengan penamaan koalisi, makin mengidentikan diri dengan Presiden Jokowi. Ada apa?
Pertama, membawa-bawa gambar, nama, dan berkutat pada keluarga mantan walikota dan gubernur ini sudah aneh dan lucu sebenarnya. Benar, bahwa pengalaman sepuluh tahun menghajar Jokowi tidak bermanfaat bagi perpolitikannya.
Bukti makin sahih apa yang AHY dan Demokrat lakukan, diikuti Anies dan Nasdem yang sempat mengatakan antitesis Jokowi. Dibalas oleh hasil survey yang menyatakan pada angka 80% publik itu percaya dengan Jokowi dan pemerintahannya. Siapa bisa membantah, kalau tidak mau mengikuti nasib AHY dan Anies. Prabowo cerdik di sini.
Pernyataannya dalam acara Najwa Shihab menyatakan dengan amat gamblang, bahwa memang Prabowo tidak punya apapun selain Jokowi dalam benaknya. Makanya mengatakan investasi bukan mengeskpor barang mentah. Jelas ini bukan hal baru, namun apa yang diperjuangan Jokowi dan Luhut selama ini.
Presiden itu visi ke depan, gagasan besar, bukan sekadar mengekor dan copas semata. Pantas saja tidak berkembang sama sekali. Memegang kementerian juga jeblok. Memang tidak bisa bekerja sebagai pemimpin tertinggi.
Lebih parah PAN, yang dua kali lompat ketika kalah, dan merasa baiak-baik saja, padahal memalukan sebenarnya. Masak partai model demikian memiliki visi dan juga pandangan jauh demi bangsa dan negara? Yakin tidak akan memilikinya.
Golkar ini krisis identitas. Sama sekali tidak memiliki kader yang cukup mumpuni untuk bisa bicara banyak. Hanya berkutat pada diri sendiri mencapai kekuasaan dengan cara yang tidak elok. Rekam jejak mereka tidak menjanjikan. Sekarang ini prestasi, bukan semata orang atau anak siapa.
Susah melihat Prabowo dan koalisinya itu memiliki gagasan besar sendiri. Hanya dompleng semata. Begitu kog yakin mau dipilih? Ide kecil saja tidak punya kog. Apalagi berbicara mengenai korupsi, mereka ini pun belepotan dengan hal ikhwal mengenai maling anggaran dan uang negara.
Mau dipilih yang model demikian? Kek kurang orang saja. Lupakan model begitu.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan