Erick Thohir Mendampingi Prabowo di Pilpres 2024

Erick Thohir Mendampingi Prabowo di Pilpres 2024

Hampir pasti Prabowo akan mengarungi pilpres 2024 bersama dengan Erick Thohir. Pengusaha dan juga Menteri BUMN di kabinet saat ini. Hal yang  tidak mengejutkan, karena memang sejak cukup lama santer pembicaraan ini. Sangat realitistis.

Berangkat dari pengusaha, Erick Thohir merambah dunia politik ketika masuk menjadi anggota Kabinet Jokowi-Makruf Amin. Kesuksesan menggelar Asian Games membuatnya masuk dalam jajaran pembantu presiden, ketika ia juga menjadi ketua tim kampanye presiden-wakil presiden 2019-2024.

Pengusaha dalam banyak bidang, dan sukses ia jalankan, merambah Eropa dan negeri sepakbola Italia itu bukan barang mudah. Ia layak menjadi pemimpin sekelas negara. Memang tidak sesederhana menjadi pemilik perusahaan atau pengusaha ketika mengelola negara, namun toh pengalamannya malang melintang tentu akan sangat membantu.

Perlu dan layak dicermati itu adalah, beberapa hal berikut;

Erick Thohir bukan orang partai. Ini bisa menjadi kekuatan namun bisa pula menjadi kelemahan yang paling berat. Di tengah koalisi gemuk dan memang tamak kekuasaan ala Golkar, Demokrat,  dan PAN, bukan tidak mungkin mereka berebut untuk posisi cawapres. Keadaan Erick sangat strategis, menjembatani keinginan kuat dari para ketua partai dan kadernya.  Kekuatan yang cukup signifikan dan paling menguntungkan. Koalisi aman.

Namun, jangan lupa bahwa hal ini sangat berat. Lihat bagaimana Jokowi selama ini menghadapi sikap oposan kadang dari partai pengusungnya sendiri. Contoh paling besar ya UU Perampasan Aset. Mandeg, mangkrak, dan jadi bahan penjegalan. Miris.

Apalagi kala tahun 14, penyanderaan oleh KMP, ke mana partai yang membawa Jokowi jadi presiden. Pun ketika  Jokowi dihujat, dimaki, dan sering juga difitnah, mereka semua diam saja. Beda dengan SBY atau Prabowo, anak buahnya semua pasang badan, membela, dan mengadakan serangan balik.

Pengalaman politik Erick Thohir lemah. Ia  bukan politikus. Laku politik itu berbeda.  Lihat saja bagaimana Boediono, Sandiaga Uno, dan banyak pengusaha mendadak politikus itu tidak mampu jauh lebih bertindak sebagai politikus.

Kondisi yang tidak mudah, ketika peran politik Prabowo yang demikian kuat. Visi misi bernegara juga tidak tergambar dengan jelas, gamblang, dan memiliki nilai kebaruan. Padahal ke depan, negeri ini sangat perlu visi besar, apalagi sikap dan laku Prabowo jauh dari harapan. Cenderung memperlihatkan asal-asalan. Tidak ada sama sekali  hal besar yang bisa ia tunjukkan.

Dua kolaborasi yang masih meragukan. Susah melihat mereka bisa memajukan negeri ini. lebih berorientasi memegang kursi atau  kekuasaan saja. Mau ngapain dengan jabatan atau kekuasaan itu tidak menjadi penting atau fokus. Malah lebih cenderung pokoke menjadi presiden. Telah banyak      hal demikian itu terjadi. Taruhan terlalu besar untuk bangsa dan negara, melihat reputasi dan laku mereka selama ini.

Akankah ada sujud syukur ketiga kalinya oleh Prabowo?  Kelihatannya akan demikian.

Salam penuh kasih

Susy Haryawan