Ganjar Mulai Dihajar
Menarik, panasnya tensi politik untuk 2024 sudah mulai meningkat. Salah satu kandidat yang digadang-gadang dan selalu merajai hasil survey, Ganjar Pranawa sudah mulai menuai banyak hantaman. Wajar karena namanya mulai bisa sejajar dengan Prabowo yang sudah berkali ulang menjadi calon.
Rizal Ramli, ini sih soal jeles, anak-anak yang iri, karena ia sudah berteriak-teriak mau jadi presiden dan bahkan sesumbar akan menghentikan IKN, namun dalam rilis survey-survey sama sekali tidak pernah terdengar, apalagi pada papan atas.
Mantan menteri yang kini berdiri pada barisan sakit hati ini berkomentar mengenai penemuan Ganjar soal mutu bangunan SMA Negeri di Tawang Mangu. Mutu memang jelek, ya hak Ganjar untuk menggugat tanggung kontraktor. Salahnya di mana coba? Itu keuntungan pejabat publik yang bisa bekerja.
Pemberitaan yang tendensius, judulnya jelas tidak mencerminkan isi, ketika KPK mengatakan Ganjar hingga Yasona, menerima uang KTP-el. Padahal, aslinya mungkin saja, siapa saja yang menerima aliran dana akan diperiksa KPK. Ini bukan berita sebenarnya, namun opini pewarta, demi menggaet pembaca.
KPK normatif, bahwa siapa saja yang terkait akan diperiksa. Itu juga yang mereka nyatakan soal formula-e yang berkutat di situ-situ saja. Pernyataan tanpa aksi sama sekali. Lebih cenderung politis, bukan hukum.
Ganjar sukses dalam mengendalikan inflasi di Jawa Tengah, sehingga upah buruh tidak terlalu tinggi yang membuat pengusaha bedol desa dan pindah pabrik di sini. Buruh Jawa Barat baru merasa, bahwa selama ini dimanfaatkan elit buruh untuk dema demo dan kini, ketika perusahaan relokasi mereka tahu rasa.
Lumayan sih dengan dua hal tersebut, nama Ganjar makin berkibar. Pengenalan Ganjar yang masih relatif lemah dibandingkan Prabowo bisa sedikit banyak terangkat. Ini bukan politik cemar asal tenar, karena memang pihak lain yang menjadikan bahan secara buruk.
Salam penuh kasih
Susy Haryawan