Hattrick PDIP Pileg, akankah juga Kegagalan Diplomasinya?
Hattrick PDIP Pileg, akankah juga Kegagalan Diplomasinya?
Penetapan KPU menempatkan PDI-Perjuangan menang dalam pileg 24 kali ini. kemenangan tiga kali beruntun, sejak 2014, 2019, dan kini 2024. Namun menang dalam pileg itu juga traumatik ketika meningat kisah-kisah kelam masa lalu. Pun kegagalan mengantar Ganjar-Mahfud ke kursi presiden sejatinya hattrick dalam kegagalan pula.
Ingat kala pemilu 99 mereka juga menang. Sayang di parlemen, kala itu masih perwakilan ketika memilih presiden. Megawati sebagai calon, kalah atas Gus Dur yang diusung poros tengah bentukan Amien Rais. Pemenang pemilu harus puas dengan jabatan wakil presiden. Diplomasi yang gagal.
Nah kini, keadaan hampir-hampir mirip. Usai kalah telak dalam pilpres, banyak faktor yang menjadi penyebab babak belur, namun perlu perhatian untuk pimpinan dewan. Mengapa?
Pemenang pemilu legeslatif, namun kemungkinan masih kalah jumlah kursi oleh Golkar yang ada di peringkat dua. Partai beringin juga menang lebih banyak di tingkat provinsi. Sangat mungkin jumlah kursi menang oleh partai penguasa Orde Baru itu.
Diplomasi ala banteng memang sangat lemah. Ingat pengalaman-pengalaman masa lalu, pun yang terbaru dalam pilpres. Memperlihatkan kemampuan lobi mereka lemah, bahkan amburadul. Sangat mungkin perebutan kursi pimpinan juga akan keok lagi.
Terlalu jemawa. Terlalu naif jika dikatakan sangat polos dalam berpolitik. Partai banteng selalu mengandalkan loyalitas dan ideologi, di tengah tabiat politik yang penuh kepentingan, mereka sering dijadikan kambing congek dan dikadalin berkali ulang. Merasa bahwa sudah menang dan pasti akan menang juga, dan padahal tidak demikian. lihat 1999 dan 2014. Pun 24 dengan pilpres.
Jangan lupakan ideologi dalam berpolitik bahwa tidak akan kawan atau lawan yang abadi. Kepentingan itu pemersatunya. Partai penggembira semasa Orde Baru ini tidak menggunakan keyakinan model demikian. Malah seringnya kacau dan memusuhi seolah dalam hidup nyata harian. Rival mudah mematahkan perjuangan mereka yang seperti ini.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan