Janji Prabowo
Janji Prabowo
Menarik apa yang menjadi bakal program Prabowo seandainya jadi presiden. Beberapa hal yang ia nyatakan dan katakan itu sebenarnya hal yang ngaya wara, jauh panggang dari api, program yang asal terlihat memihak rakyat, namun sejatinya memperlihatkan tidak paham keadaan yang sesungguhnya.
Eh malah ditambah bagi-bagi uang terima saja, itu uang rakyat, soal pilihan silakan memilih sesuai dengan keinginan. Hal yang bertentangan dengan program KPK, Hajar Serangan Fajar. Lihat, bagaimana seorang bakal calon presiden namun melakukan anjuran yang bertentangan dengan lembaga negara. Ini masalah mendasar padahal.
Perilaku koruptif yang dianjurkan oleh seorang bakal calon presiden, menteri aktif pula. Hal yang mengerikan sebenarnya. Toh dianggap seolah-olah baik-baik saja.
Gagasan lain pun sebenarnya sangat mentah, kalau tidak terlalu kasar dikatakan asal-asalan. Proyek ketahanan pangan dan air sangat terlihat bagaimana Prabowo sama sekali tidak paham lapangan. Contohnya mengatakan, rawa-rawa sebagai lahan untuk ketahanan pangan, gudang pangan, sekaligus sumber air.
Layak disoal juga, bagaimana ia sudah “merusak” hutan untuk ketahanan pangan yang diperintahkan Presiden Jokowi, yang hingga kini malah tidak ada hasilnya. Malah cenderung linier dengan apa yang ia anjurkan, di mana KKN, petinggi perusahaan untuk ketahanan pangan itu kolega di parpolnya, hasilnya gagal pula.
Sebenarnya kolega itu masih bisa dimaklumi ketika memang sukses dan gilang gemilang. Kapasitas dan kemampuannya yang perlu dipersoalkan, termasuk kepemimpinannya si penanggung jawab, Prabowo dalam hal ini.
Pernyataannya, melanjutkan program Presiden Jokowi cenderung yang sosialis, bagi-bagi dana untuk masyarakat yang membutuhkan. Sekali lagi ini tidak salah, namun mengapa pembangunan IKN, pemerataan pembangunan di segala lini malah tidak disebut.
Memanjakan masyarakat tidak ada yang salah, namun ngaco juga ketika bicara makan siang gratis dan susu gratis untuk siswa sekolah dan ibu hamil. Urgensinya di mana? Masalah kekurangan gizi tidak sedemikian buruk, masih banyak sisi lain yang bisa dijadikan bahan menaikkan pamor.
Hilirisasi bahan tambang tidak ia sebut, padahal itu modal untuk bagi-bagi uang. Mengenai korupsi yang begitu kronis malah ia dukung, pembangunan di mana-mana kelihatannya tidak mampu ia lakukan, makanya diam.
Intoleransi sama sekali tidak pernah menjadi perhaian Prabowo, padahal begitu marak, mau melanjutkan masalah-masalah yang ada semata menjadi presiden. Lha buat apa coba? Sama sekali tidak ada yang baru.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan