Jokowi Luar Biasa dan Nusantara
Ibu Kota Negara yang baru bernama Nusantara. Sontak jagad media sosial ramai, pro dan kontra. Biasa, PKS merasa pahlawan dari pahlawan dan menggaungkan aneka kenaifan. Ada minta referendum mengenai pemindahan ibu kota. Mengajak warga Jakarta protes, dan aneka kelucuan kalau tidak terlalu kasar ketololan.
Ketika hanya satu fraksi, mereka, PKS sendiri yang menolak, artinya, seluruh anggota dewan lainnya sudah setuju, berarti suka atau tidak masyarakat juga ikut. Warga negara juga tidak mempersoalkan itu. Salah satu indikasinya adalah tidak ada petisi tanpa guna melalui change.com, yang biasa menjadi kekuatan massa media sosial untuk apa saja.
Asumtif, akan terjadi perselingkuhan, ala lagi-lagi partai agamis namun nyolong dan ngebokep atau ngehoax adalah cara kerja mereka dengan sangat biasa. Seolah benar . Bagaimana bisa bernegara dasar berpikirnya asumtif. Karena berjarak kota, pulau, kemudian terjadi perselingkuhan. Pada saat yang sama. Guru memerkosa murid, penjualan gadis atas nama kawin kontrak mereka diam saja. Yang faktual tidak menjadi agenda, malah mengedepankan asumsi.
Ada lagi, karena China dan komunis tidak bisa merebut Jakarta, maka ibu kota pindah. Komunis itu sudah usang. China sekarang penguasa dunia, tidak ada alasan sama sekali untuk meributkan hal ini. hanya sampah yang berbicara sampah.
Jokowi Hebat
Jelas pembangunan infrastruktur saja diributin, padahal dampaknya sangat gede dan malah dijadikan ribut, soal utang negaralah, rakyat tidak makan semenlah. Ada pemimpin yang membuat mangkrak, kadernya antri masuk bui karena maling anggaran pembangunan, semua tidak ada yang meributkan. Mengapa? Karena sama-sama kenyang.
Apalagi jika bicara pandemi. Melakukan pilihan apapun dipersalahkan. Ujung-ujungnya adalah permainan politik para pemain busuk yang gila kekuasaan dan tidak mampu memimpin namun berlagak jagoan.
Referenum pembubaran PKS memang paling pas. Mereka ini dasarnya antidemokrasi namun memanfaatkan demokrasi untuk keuntungan mereka. Munafik yang amat dan itu perusak negeri ini.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Paragraf terakhir asyik bener itu.. 🤭
Hiik hiik makasih