Gibran: Nek Aku Salah Cekelen
Gibran merespons atas pelaporan diri dan adiknya ke KPK dengan jawaban, kalau memang salah tangkap saja. Berani, menarik, dan ksatria. Tidak banyak reaksi seperti ini. Lihat saja yang tertangkap OTT masih ngeles ke mana-mana. Sikap berani bertanggung jawab sangat rendah.
Apa yang Gibran nyatakan, sesuatu yang berbeda. Belum lagi, jika berbicara bagaimana sikap dan perila si pelapor, Ubedilah Badrun yang dengan gamblang mengaku buktinya tidak ada. Hal yang cukup aneh, ketika tidak ada bukti namun melaporkan, padahal ada pejabat kepala daerah lain yang ugal-ugalan dengan anggaran, data dan bukti berseliweran kog diam saja.
Pernyatan-pernyataannya selama ini juga cenderung antiJokowi, tentu bukan membela dan menyatakan Jokowi pasti benar, tidak. Hanya mau meperlihatkan, bagaimana ia menilai Jokowi, tentu saja anak-anaknya ikut di sana.
Afiliasi politiknya jelas ke mana, meskipun akan dibantah dan mengaku netral karena ASN. Tetapi, melihat pelaporan tanpa bukti dan netralitas ASN susah diterima nalar. Bisa saja tidak benar-benar apolitik karena netralitas pegawai negeri.
Itu sisi pelapor, biar saja kalau dalihnya adalah kewajiban warga negara. Jelas lebih baik mengulik apa yang Gibran katakan, cekelen wae aku nek memang salah. Tangkap saja saya kalau memang salah. Hal yang cukup berani.
Mengapa ia berani demikian?
Ia melakukan pada jalur yang benar, jadi tidak perlu ada yang ditakuti. Tidak ada alasan yang membuatnya takut, karena sudah melakukan segala sesuatunya sesuai dengan aturan dan koridor yang semestinya.
Rekam jejaknya jelas, Jokowi sudah teruji. Susah melihat perilaku yang bertolak belakang. Relatif akan sama atau mirip. Melihat sikapnya dan juga para pemilih, susahmelihat Gibran korupsi.
Mendingan mainkan fee dari batu bara, nikel, dan bauksit jelas lebih gede dari pada main sebagaimana dituduhkan itu. membiarkan freeport, blok Mahakam, Blok Masela itu duit semua. Mengapa harus berkelahi dengan para mafia, menagih hutang elit yang ngemplang uang negara, kerja sama dan diam-diam sebagaimana yang lalu-lalu lebih gede.
Eits, bayangin, jika duo yang dilaporin itu yang pakai nama Y di belakange, kek apa ya tantrumnya? Bahaya jika terjadi. Padahal mereka kaya raya lho.
Sulam Penuh Kasih
Susy Haryawan