Roy Suryo, Ahok, dan Sikap Bertanggung Jawab
Roy Suryo berkomentar mengenai nama Ahok yang menguat menjadi perbincangan menjadi pemimpin Nusantara. Ibukota baru yang sangat membutuhkan tangan pekerja keras, kreatif, dan juga visioner. Roy mengomentari dengan nada sinis, SI Mantan Napi itu?
Siapa sih yang bisa menyangkal Ahok pekerja keras dan visioner. Gebrakannya banyak membuat kalang kabut maling dan itu memang membuat musuh di mana-mana. Toh Jakarta kelihatan perubahannya. Pertamina pun demikian.
Si mantan napi itu apa mesti lebih buruk?
Sebenarnya belum tentu. Bagaimana begitu banyak orang tidak masuk bui namun sejatinya jauh lebuh busuk dan buruk. Mereka sangat mungkin main suap, mengorbankan pihak lain, atau lari dari tanggung jawab.
Begitu banyak kejahatan, pidana, dan maling anggaran yang tidak masuk tahanan, bukan mereka baik namun karena sesama penjahat saling melindungi. Jangan terlalu naif dan merasa lebih baik dari pada si mantan napi.
Roy Suryo juga berkali ulang terlibat dalam urusan kepolisian sebenarnya. Namun ia mengelak dengan berbagai-bagai cara. Apalagi jika berbicara barang-barang Kemenpora yang dibawa pulang.
Alasan dan dalihnya macam-macam, padahal ribuan item yang dibawa balik ke rumah pribadinya. Ini bukan sebuah ketidaksengajaan seperti terbawanya pena teman sebangku waktu sekolah. Ada unsur teledor minimal, jika terlalu kasar sengaja.
Toh hanya diselesaikan dengan diam-diam. Tidak ada kepastian jelas bagaimana ia menyelesaikan masalah itu.
Mantan napi dengan reputasi berani bertangung jawab, bukan sekadar penilep panci yang merasa lebih berprestasi. Jika mau sarkas, apa sih capaian Roy Suryo, selain karena memasuki partai berkuasa. Partainya pun tidak banyak memberikan sumbangsih.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan