Kampanye Kepagian Prabowo S

Intrik demi 24 sudah makin panas. Usai PDI-P dengan membuat panas dunia persilatan soal Ganjar dan Puan. Eh tiba-tiba juga terdengar Prabowo S selaku Menteri Pertahanan, ada potensi kengacoan yang amat.

Dana kisaran 1700 T, bayangkan segitu banyaknya, dikelola oleh orang-orang partai yang sama, konon dengan profil perusahaan, baik fisik ataupun lainnya tidak cukup mendukung tampilan mengelola uang segitu gede.

Kisah lama, Kementrian KKP juga menggmbarkan keadaan yang identik. Bagaimana mereka-mereka yang terlibat di dalamnya. Miris, kala era modern, ketika korupsi dan juga koncoisme  mau dibersihkan, eh ini yang koar-koar bocor bocor malah berperilaku yang sama.

Beberapa hal yang layak dicermati,

Ini mempertunjukkan dengan gamblang, bagaimana kinerja dan kepemimpinan Prabowo S. Suka atau tidak, Prabowo S gagal mengelola anak buah, kementerian, apalagi jika ia menang pilpres kemarin, atau esok. Jelas sudah sahih kalau ini ketidakmampuan seorang Prabowo.

Apa iya, model pemimpin demikian masih juga ngotot untuk mengelola negara. Pembuktian di partai dan kementrian sudah jelas seperti apa. Lemah dalam mengelola yang masih ada atasan saja gagal, apalagi ketika itu menjadi nomor satu.

Kemenhan mungkin belum sampai tahap maling, atau korupsi, namun potensi ke sana gede, karena adanya koncoisme yang demikian kental. Ingat, lebih mudah mengontrol yang tidak ada ikatan, dari pada ada ikatan konco.

Prabowo S

Perlu diingat, KKN itu selain maling anggaran, juga masalah nepotisme atau koncoisme yang demikian kuat pada era Orba, itu yang melahirkan reformasi. Lha apa iya, keadaan yang mau diperbaiki malah dikembalikan seperti semula.

Permainan politik. Ingat, yang pertama mengungkit juga orang dari parpol. Benar, berangkat dari pengamat, namun sudah masuk partai. Susah melihat lepas kepentingan politis di baliknya. Lain, ketika sebelum masuk partai dan pemain politik praktis.

Toh, di balik itu tetap patut dicermati, ke mana arah Prabowo melangkah di dalam bernegara. Masih terlalu dini memang kalau hanya melihat Kemenhan, namun kalau melihat juga dengan KKP, susah melihat ini sebagai baik-baik saja.

Apalagi jika ditambah dengan sekelilingnya, pemerintah daerah yang diusung mereka, seperti Jakarta.  Jangan dianggap sepele dan sederhana.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply