Makna Pencapresan Ganjar Pranowo

Makna Pencapresan Ganjar Pranowo

Pada peringatan Hari Kartini hari ini, Megawati sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan, Ganjar Pranowo secara resmi adalah bakal calon Presiden untuk gelaran 24 mendatang. Publik bersorak karena sama dengan keinginan rakyat, terutama terpampang dalam hasil-hasil survey.

Sempat menurun karena sikap Ganjar Pranowo pada saat menjelang undian grup  Piala Dunia U-22 di mana ia menyatakan penolakannya pada timnas Israel. Beberapa pihak menghujat dan mengatakan tidak akan memilih Ganjar Pranowo karena kecewa. Tak perlu lama, namanya kembali mengungguli calon-calon yang biasa memang menjadi teratas dalam berbagai survey.

Apa arti pencalonannya, jika selama ini Megawati dan juga elit partai banteng terlihat menyepelekan dan menilai Ganjar Pranowo bukan siapa-siapa. Publik malah meyakini Puan yang akan menjadi capres usungan mereka. Ada Bambang Pacul yang terang-terangan mengatakan itu. Mari melihat apa di balik itu semua.

Pertama. Ganjar Pranowo itu ikut kampanye pilkada dan pilpres di mana-mana. Lintas pulau, tanpa restu Megawati  selaku ketum partai  itu sangat mustahil. Tidak ada kader dan pejabat daerah yang melakukan itu. lihat Pon Papua Ganjar juga dielu-elukan masyarakat di sana.

Kedua. Trik politik dengan seolah-olah bahwa ada faksi yang maunya Puan dan merendahkan Ganjar. Dalam banyak kesempatan Bambang Pacul membuat ulah itu. Pastinya antara    mereka berdua sangat paham, karena mereka juga pasti kenal secara pribadi.

Ketiga. Mengenai Israel itu justru smart. Bagaimana tidak, semua pemerhati politik paham, partai moncong putih itu selalu menjadi bulan-bulanan Islam ultrakanan yang sangat getol mengenai Palestina. Nah dengan menolak Israel, partai ini berharap adanya simpati, ditengok, dan tidak lagi menjadi musuh oleh mereka.

Anies Baswedan yang sebarisan saja diam seribu bahasa, antara tidak tahu atau memang tidak berguna bagi mereka, Anies dan tim tentu saja.  Kesempatan emas, dan benar. Usai sempat memanas, Ganjar kembali berkibar.

Kepentingan partai juga menjadi pertimbangan. Walaupun sebenarnya tidak perlu juga begitu. Toh susah mengharapkan kelompok ini mau berpaling.

Keempat. Masyarakat, terutama PKS dan kelompoknya “memaksa” Megawati untuk mengumumkan calon ini pada HUT mereka, beberapa bulan lalu. Usai getol menyorong-nyorongkan Puan, mereka mau cepat-cepat ada calon sehingga mereka bisa makin lekas untuk mendapatkan cara menjatuhkannya.

Kelima, cukup cerdik dengan memilih menjelang Idulfitri, bahkan ada yang sudah hari raya, Hari Kartini pula menyatakan secara resmi. Publik jadi paham ada apa di sana. Pihak lawan sulit konsolidasi dengan cepat karena terhalan cuti dan juga kesibukan Lebaran.

Oposan juga masih bingung dengan keberadaan calon mereka. Berebut bakal calon wakil presiden   saja tida kelar-kelar. AHY yang sedemikian ngebet, belum deal dengan PKS, malah masuk nama Sandiaga Uno lagi. Makin puyeng.

Makin mendekati 24, makin asyik dilihat bagaimana ke depannya. Berapa pasangan calon dan siapa ssaja di balik itu menjadi sangat krusial.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply