Marzuki Ali: Manusia Tidak Tahu Terima Kasih dan Nabok Nyilih Tangan
Kudeta Demokrat makin melebar. Usai AHY memecati kader, SBY “menantang” Moeldoko. Marzuki menguak satu demi satu wajah SBY.
Beberapa waktu lalu mengaku mendengar Megawati kecolongan dua kali. Kini mengatakan SBY manusia tak tahu terima kasih. Ditambah dengan orang yang biasa nabok nyilih tangan.
Nabok nyilih tangan itu kondisi di mana orang melakukan tindakan namun dengan memakai pihak lain. Konon Demokrat meminta DPD untuk menyatakan permintaan pemecatan pada kader mereka. Padahal aslinya itu dari atas pura-pura meminta arus bawah yang menghendaki.
Pencitraan SBY jagonya. Menemukan faktualisasinya. Menggunakan pihak lain yang meminta, artinya ia aman, bersih, dan baik-baik saja. Sesuai dengan slogannya, satu musuh terlalu banyak.
Apa yang ditampilkan sekarang malah mempertontonkan beberapa hal sebagai berikut;
Pertama, SBY mengakui mayor memang akan kalah terhadap jenderal. Ini selain mempermalukan AHY juga malah meninggikan Moeldoko. Hal yang kontraproduksi.
Kedua, kebiasaan SBY menjual derita dikuak oleh Marzuki Ali. Ini jelas pengakuan yang semakin mengukuhkan politik korban SBY. Pengulangan yang menjemukan bagi pemilih.