Pilpres 2024 Pilihannya Jelas, Perubahan atau Lanjutkan

Pilpres 2024 Pilihannya Jelas, Perubahan atau Lanjutkan

Menarik apa yang terjadi usai dengan gamblang PDI-Perjuangan menyatakan Ganjar Pranowo adalah calon presiden yang mereka usung. Publik masih menanti-nanti siapa yang akan menjadi pendampingnya selaku calon wakil presiden. Layak ditunggu dan diulik dengan asyik.

Nasdem sejak berbulan lampau sudah mendeklarasikan capresnya. Hingga hari ini masih bingung mengenai calon wakilnya. Safari ke mana-mana dengan membuat sensasi dan kehebohan. Salah satu yang melekat dalam benak masyarakat adalah, pilihan antitesis Jokowi. Klarifikasi dan pemecatan yang mengatakan itu tidak mengubah keadaan.

Anies Baswedan ya antitesis Jokowi, tidak perlu mengaku demikian, masyarakat juga paham bagaimana ia merusak atau  menghilangkan apapun yang berbau Jokowi-Ahok di  Jakarta. Ini fakta yang tidak bisa dibantah, klarifikasi, ataupun diapapun juga oleh Anies dan para pendukungnya.

Paling sederhana, balaikota yang selalu terbuka untuk mendengarkan keluhan warga, tanpa modal, hanya mau mendengarkan saja ditutup. Apalagi jika bicara transparansi anggaran dengan e-budgeting yang dibuang. Penanganan banjir yang amburadul hanya bicara istilah tanpa aksi. Paling jelas ya menangani pandemi yang tidak ada hasil apapun, selain ngles, klaim, dan amburadul, namun mengaku pemerintah pusat tidak berbuat apa-apa.

Jelas, pasti, dan gamblang ia adalah antitesis, apalagi taglinenya adalah perubahan. Sebangun dengan koleganya yang ngarepmenjadi cawapres, AHY yang gembar-gembor pemerintah ini bla…bla… bla… Pokoknya perlu perubahan.

Perubahan itu bisa menjadi baik atau buruk. Jakarta telah menjadi bukti bagaimana Anies Baswedan bukan membangun, namun merusak, merongrong, dan memorakporandakan rancangan dan program perbaikan menyeluruh Jakarta. Berkutat pada istilah namun nihil aksi sampai membuang-buang anggaran untuk aksi dan bangunan yang tidak berguna.

Lanjutkan, pembangunan infrastruktur baik fisik ataupun manusia sedang pada jalur yang benar. ini sangat penting.  Lihaat saja rancangan dengan sangat matang dengan menggeber pembangunan tol dari seluruh Nusantara, bukan hanya Jawa itu adalah awal dari kesejahteraan secara merata.

Keberanian mendobrak model pengerukan sumber daya alam oleh Barat dan elit yang mendapatkan bagian oleh Jokowi perlu dilanjutkan oleh sosok pemberani bukan malah penjilat asing sebagaimana pernyataan AHY dan Anies selama ini.

Tidak ada yang sempurna itu pasti, tapi bagaimana Jokowi dan  jajarannya selama ini tidak lebih gede yang dimaling dari pada yang digunakan untuk membangun. Berani tidak AHY atau SBY yang teriak-teriak  menggunakan anggaran mercusuar bukan kepentingan wong cilik itu membuktikan kekayaannya dari mana?

Perbuahan   itu baik, harus bahkan, namun apakah maju atau malah mundur. Rekam jejaknya belum membuktikan bisa membuat perbaikan. Sebaliknya, menyusut malah iya, sebagaimana Jakarta, apalagi AHY  memimpin partai hasil bajakan. Buktikan, bukan hanya bicara dan wacana saja.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply