Yakin, JK Balik Badan Dukung Selain Anies Baswedan?

Yakin, JK Balik Badan Dukung Selain Anies Baswedan?

Airlangga Hartarto yang terkena tsunami pemakzulan dalam Munaslub Golkar, mengatakan sepakat dengan sesepuh Golkar untuk mendukung Ganjar atau Prabowo, selain Anies Baswedan. Padahal jauh-jauh hari, JK adalah pengusung utama mantan gubernur DKI itu. Sejak   pilkada tragis 2017 bahkan, ia adalah penyokong utama mantan Mendiknas itu.

Dukungan itu sudah lama, pun ketika bicara pilpres, JK selalu ada di belakang Anies Baswedan. Cukup aneh dan tidak masuk akal, ketika tiba-tiba berbalik arah, dan malah meninggalkan dukungannya untuk pihak lain.

Beberapa hal layak dicermati,

Pertama, nasib koalisi ini memang sangat berat. Perebutan posisi bakal calon presiden yang stagnan, suara pemilih bakal capres mereka juga mundur, membuat keadaan makin sulit. Ketiganya, parpol, malah menjadi empat dengan bakal capres mereka bersitegang siapa nama pasangannya.

Sudah sekian lama, bukannya mengerucut, malah melebar, penolakan pula yang terjadi. Belum lagi  sikap-sikap partai mereka yang beda arah. Kecenderungan ini bukan malin melunak, namun kamkin keras dan tajam.

Kedua. Satu saja parpol yang mendukung dan mengusung lepas, bubar. Keberadaan bacapres yang sudah ke mana-mana bak presiden itu ya berhenti begitu saja. Tidak akan apapun yang bisa dilakukan. Peta koalisi partai-partai lain sudah makin jelas kog.

Ketiga, hasil-hasil survey tidak menempatkan pada posisi yang menjanjikan. Sangat realistis orang dan juga parpol memilih bersama pihak lain yang sangat potensial menang, bukan yang kalah.  Sangat wajar pemikiran dan hitung-hitungan parpol demikian.

JK pernah mengatakan, di DKI juga tidak ada survey yang menempatkan calonnya sebagai pemenang. Namun jangan lupa, mosok kasus, keadaan, kondisinya sama persis. Sama sekali berbeda. Ini Nusantara, pengalaman di DKI justru membuat publik sadar.

Keempat, main dua kaki, hal yang biasa Golkar dan JK lakukan. Keadaan tidak   baik-baik saja, nah jangan sampai ikut kena getahnya tentu saja realistis bagi mereka ini. Namanya juga  politik.

Kelima, pastinya, tidak mungkin lari dari dukungan sepenuhnya. Di depan publik dan media menyatakan demikian, tetapi dalam faktualisasinya pasti tidak begitu. Memainkan dua kaki, dengan mengaburkan fakta dengan pernyataan demikian.

Rekam jejaknya sangat jelas seperti apa politikus dan permainan partai beringin ini. Mereka susah ditebak bagaimana dan mau ke mana. Pokoknya ikut dalam gerbong kekuasaan.

Mereka ini terdiri atas banyak faksi, wajar ketika lebih banyak  konsolidasi dan mengamankan kedudukannya dari pada bekerja untuk negara. Model demikian itu biarkan saja sibuk dengan diri mereka sendiri.

Susah melihat JK berpaling, jauh lebih pas pilihannya itu sana ikut sini ndompleng, khas banget mereka itu selama ini sudah dipertontonkan.  Gamblang.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan