FEATURED

Allah itu Mahabaik Waloni

Allah itu Mahabaik Waloni

Usai mendiang Ustad Yahya Waloni meninggal, banyak beredar videonya yang “menantang” Yesus. Ia mau membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan dalam konsepnya. Mau mengatakan, kalau benar Yesus itu Tuhan, ia pasti akan mati, Tuhan itu bisa mencabut nyawa dalam sekejab.

Beberapa hal yang layak diulik dan dijadikan pembelajaran bersama,  ini bukan soal agama, namun soal beragama dan cara memahami agama dan keberadaan Tuhan,

Pertama, Allah itu Baik, Mahabaik bahkan. Belum pernah dalam sejarah Tuhan Allah itu menghukum langsung saat itu juga. Jika demikian, sudah berapa banyak orang di Indonesia terutama, yang sudah bersumpah dan berjanji di bawah Kitab Suci masing-masing pas mau menjabat, toh maling juga. Begitu masih saja mungkir.

Termasuk para pemuka agama yang penuh caci maki, maling, melakukan kekerasan baik fisik atau seksual, toh mereka tidak dilaknat atau dihukumnya dengan langsung sebagaimana konsepnya itu. Allah tidak demikian.

Kedua, logika ngawur, karena tidak dihukum langsung, berarti Yesus bukan Tuhan. Padahal poin satu jelas Allah tidak model pemarah dan penuntut balas seperti itu. Jadi ngaco bin ngawur jika mengatakan, karena dia masih hidup berarti Yesus bukan Tuhan.

waloni

Ini sama saja film G-30 S yang salah satu sesinya mengajarkan pada anak sekolah, coba minta permen pada Tuhan, diberi tidak? Ya tidak akan. Kemudian meminta pada guru dan diberi, apakah itu Tuhan tidak ada? Logika model demikian yang digedein dan dipercaya, lah somplak.

Ketiga, logika yang sama diperlihatkan para pihak yang kontra dengan memperlihatkan dia meninggal. Seolah karena tantangannyalah kematian itu dating. Lha emang Allah penghukum dan pendendam ke elu elu padhe??? Tidak begitu kelessss.

Keempat, kematiannya adalah wajar, jika karena gangguan jantung atau penyakit lain. Tidak karena sumpah atau perbuatannya. Kematian yang normal, semua lahir juga mati. Sesederhana itu. Tidak ada yang lain.

Kelima, bahwa ia bertingkah semasa hidupnya, yang menimbulkan pro dan kontra itu pertanggungjawabannya pribadi di dunia setelah mati. Manusia yang masih hidup, bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, dan tidak perlu ikut menghakimi ini dan itu.

Tuhan itu Mahabaik itu pasti. Penghakiman setelah kematian ya jalani  saja pada waktunya nanti.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *