Anies Baswedan Capres PHP ala Nasdem

Anies Baswedan Capres PHP ala Nasdem

Menarik, sejak Oktober koalisi perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres masih mentah. Poin krusial adalah penentuan bakal cawapres, Surya paloh menyerahkan kepada si bakal  capres, Anies Baswedan.

Nasdem memerlukan sedikitnya dua partai lain, sama-sama menengah ke bawah untuk mampu mengusung pasangan bakal calon presiden dan wakilnya. Pendekatan mereka pada PKS dan Demokrat seolah jalan di tempat.

Sempat Anies Baswedan mengatakan dengan cukup  gamblang bahwa AHY tidak cukup mantap untuk mendampinginya. Padahal AHY dan Demokrat secara umum sudah sangat ngebet untuk maju bersama.

Surya Paloh dan Nasdem sudah menggebu-gebu bahwa 10 November koalisi mereka akan deklarasi dan mantap untuk  mengusung pasangan mereka. Apa dikata, semua mentah kembali. Demokrat dan PKS malah masing-masing mengajukan nama untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.

Makin kenceng tarik menarik siapa yang mau dijadikan bakal calon RI-2. Demokrat dengan AHY masih sangat optimis bahwa ialah yang paling layak dan mengatakan pasangan perubahan yang sejati.

Tetapi, Andi Malarangeng mengatakan, tidak ada dead line soal deklarasi pencapresan. Ada faksi-faksi yang bertolak belakang dengan keinginan Surya Paloh, Nasdem dan  AHY sendiri. Bisa berabe jika terus begini, jangan-jangan mereka malah jadi penggembira lagi seperti yang lalu-lalu.

Sisi lain, PKS juga tidak mau mundur, dan mengatakan Aher adalah pasangan paling pas untuk menjadi calon wakil presiden di 24 mendatang.     Anies Baswedan belum bersuara jika dengan nama ini, namun belum ada tanggapan hangat dari kubu Nasdem.

Jangan-jangan benar kata politikus Nasdem Zulfan Lindan yang mengatakan, bahwa Anies hanya alat untuk suara Nasdem semata.  Sejak Desember belum ada bantahan sama sekali dari kubu Nasdem, berbeda ketika mengatakan antitesis Jokowi.  Kemungkinan sangat besar demikian.

Seolah-olah menjadi deadlock, di mana ketiga partai hanya berkutat pada itu-itu saja. Nama saja susah, apalagi nanti jika menang dan mengatur kabinet?  Pusaran berebut nama, yang sangat mungkin juga akan mudah dikompensasi dengan sesuatu.

Selain perebutan jatah bakal calon wakil, mereka bertiga juga seolah membiarkan saja Anies Baswedan melakukan safari politik yang tidak terukur dan bermanfaat. Jalan ke sana ke mari namun mendapatkan penolakan. Tanpa upaya yang sewajarnya untuk menangkal sikap ini.

Lebih banyak menebarkan wacana dan rencana tanpa aksi jelas untuk duduk bersama dan bisa menyatukan visi di antara ketiga partai.  Satu saja kena ajakan pihak lain, bubar.

Seperti lingkaran setan, AHY ngebet padahal jelas-jelas Anies Baswedan sudah memberi lampu kuning, benar Surya Paloh menerima, PKS pun ngebet  Aher sebagai kandidat yang mumpuni untuk menjadi bakal calon RI-2, tapi di tiap survey namanya tidak ada. Kalah jauh dengan AHY. Sikap bakal calon presiden dan parpol lain adem-adem saja.

Makin menarik usai tiga bukan deklarasi Nasdem dan dua bulan  rencana deklarasi barengan sebagai sebuah koalisi. Apakah akan ada kejutan baru? Layak ditunggu.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

 

Leave a Reply