Christiano Ronaldo, dan Anwar Abbas
MU menjadi kuat lagi, usai CR7 pindah ke liga Arab Saudi. Menariknya adalah gaya hidup pemain flamboyan ini dengan aturan di negeri paling puritan di era modern. Tidak ada yang salah dengan gaya hidup dan pilihan Arab Saudi, sah-sah saja dengan aneka pilihan itu.
Mereka, Arab Saudi mengubah aturan demi bisa memfasilitasi dan menyenangkan pemain yang sangat mungkin menghasilkan uang besar-besaran. CR7 adalah aset gede. Kehidupaan pribadi pemain Barat yang sangat mungkin hidup bersama tanpa ikatan pernikahan adalah biasa.
Arab Saudi ternyata memberikan fasilitas biasa di negara-negara CR7 biasa bermain itu, dengan memberikan dispensasi, boleh “meneruskan” kebiasaannya. Artinya kedudukan ekspemain MU dan Real Madrid itu “mengatasi” konstitusi.
Jadi ingat, beberapa waktu lalu ketika UU KUHP mulai berlaku, orang-orang Barat berteriak, bahwa pasal baru di Indonesia berpotensi membuat investor lari karena beberapa pasal yang mengatur hal-hal private, biasa terjadi pada pelaku dari luar yang memiliki budaya berbeda.
Ada yang menarik, mengapa ada suara demikian keras dan menggelegar hanya karena kitikan pihak lain. padahal Arab Saudi ini mengubah aturan, demi aset dan juga investasi. Apa lebih puritan Indonesia dari pada Kerajaan Arab Saudi?
Atau karena pemahaman agama yang luar biasa, sehingga di sini lebih agamis, bahkan hukum positif pun diintervensi hukum agamis. Mosok KSA kalah ketat mengenai hukum agama dengan negeri yang berazas Pancasila?
Atau karena modernnya pemikiran KSA, sehingga mau mengubah hal-hal yang menghambat perkembangan dengan cara yang sangat wajar. Aturan buatan manusia mengatur cara hidup manusia, sehingga tertib hidup bersama bisa terjadi. Toh tidak ada yang dirugikan dengan perilaku CR7, berbeda jika aturan ketat itu membuat pemain enggan bergabung di sana.
Ini aturan diubah, Abbas mereaksi kritikan yang sangat biasa, namun dengan kata-kata yang sangat keras. Aneh saja, bagaimana negara demokrasi, Pancasila, namun aturan agama begitu kental dan memaksakan kehendak untuk menjadi aturan umum.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan