Deklarasi 10 November Batal, PKS No Deal dan Bingungnya Nasdem
Apakah benar deklarasi bacapres Anies Baswedan 10 November nanti batal? Naga-naganya demikian, karena PKS jauh dari harapan untuk mau setuju. Tentu sangat mungkin ini adalah sebuah mekanisme menaikan tawar menawar, apa dan berapa. Sangat wajar, ketika sebuah jabatan dimonetasi karena hanya akan menjadi penggembira.
Pihak satunya jelas Nasdem. Mereka pasti malu jika koalisi ini gagal. Mereka mau n pasti berani bayar mahal jika PKS mau ”mengalah.” Partai ini juga paham kog, kader atau calon mereka sangat lemah.
Surya Paloh salah memilih waktu. Ia pikir dengan gagah menjadikan Anies Baswedan calon. Maka partai-partai lain akan berbondong-bondong mendukung. Berbeda dengan 2014 ketika mereka menjadikan Jokowi capres.
Anies Baswedan ini juga ternyata tidak sesederhana dalam pikiran Surya Paloh. Ia bermain sendiri juga, tidak sepenuhnya dalam kendali Nasdem. Lihat saja tarik ulur dengan AHY dan PKS. Ini indikasi Anies Baswedan berjalan sendiri di belakang Surya Paloh.
Berbeda tanggapan partai, tidak seperti 2014 karena prestasi buruk yang dijadikan tonggak oleh Anies Baswedan di Jakarta. Ini yang luput dibaca oleh Surya Paloh. Mati gaya yang ada. mundur sudah tidak bisa, maju susah, PKS membaca ini untuk menaikan posisi tawar.
Hasil survey relatif tinggi, namun jaminan tetap aman sampai pencalonan itu belum ada bagi Anies Baswedan. Partai-partai seperti PPP, PAN, dan lainnya lebih baik diam dan melihat saja. Tidak akan dapat dampak jika ada apa-apa di waktu nanti. Susah menjamin Anies Baswedan lolos dari jeratan hukum. Perilakunya ugal-ugalan kog.
Hanya Demokrat yang ngebet untuk maju dan bergandengan dengan calon yang mereka nilai potensial. Maunya Nasdem ini adalah peluang monetasi, eh ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan.
Salam penuh kasih
Susy Haryawan