Taggar #BersamaHaris-Fatia, Demokrat Bermain Air Terpecik Muka Sendiri

Demokrat kelihatan kebingungan mencari formula untuk bisa eksis. Usai tidak cukup membantu dengan oposan bak babi buta. Kini memainkan narasi apapun kinerja pemerintah dijadikan bahan gorengan.  Minyak goreng salah satunya. Tiba-tiba pangeran berbagi 16 ton minyak goreng. Padahal sedang langka.

Kini, Moto GP bisa  berjalan baik. Salah satu mantan elitnya, yang ragu kalau asli keluar, wong setiap membuat narasi sangat identik dengan apa yang partai mercy juga sedang mainkan. Susah melihat Roy Surya sudah meninggalkan Demokrat sepenuhnya. Menggunakan  jatuhnya Marques menjadi persoalan gede. Balap motor jatuh itu normal. Gak mau ada yang jatuh main catur saja.

Gelombang serangan klenik karena pawang hujan, menyusul usai ritual kendi di IKN. Elit yang ramai itu-itu saja, oposan nirprestasi. Kelompok penggaung juga 11 12, orang-orang penceramah yang isinya politis dari pada agamis. Mereka ramai-ramai berteriak-teriak pemerintah buruk, jelek, dan sesat.

Pada sisi lain, netizen menguak tabir, bahwa hal yang sama terjadi pada masa lalu. Ketika SBY menjadi presiden banyak mengerahkan pawang hujan untuk mengatur cuaca ketika kunjungan. Eh kini tiba-tiba sontak membuat dukungan dalam tagar, #bersamaHaris-Fatia.    Isu yang sangat seksi karena melibatkan aktifis LSM dengan pejabat setingkat menko. Jelas arah dan tujuannya.

Ini sebuah upaya dan permainan Demokrat yang sekarat dengan polahnya sendiri, sama sekali belum cukup signifikan mengangkat nama AHY dan juga partai biru untuk bisa lebih baik lagi. Pengurus cenderung nyari aman dan asal bapak senang. Kader militan juga minim, prestasi adanya hanya mengulang apa yang pernah SBY lakukan yang tidak seberapa.

Kisruh ala LSM dengan pejabat ini sangat naif jika Demokrat ikut-ikut. Karena mereka juga belepotan membersihkan nama mereka dengan kisah Anas Urbaningrum. Akhir tahun atau awal tahun depan sudah bebas. Bagaimana kisah ketua umunya dengan bendahara, sekjend, dan petinggi lainnya masuk bui. Padahal elit yang masih kerabat Yudhoyono semua aman.

Belum lagi kasus Antazari Azhar yang sangat kacau dalam  persidangan. Bagaimana mereka bisa teriak mengamankan ksus, sedang mereka sendiri juga lebih parah. Apalagi jika bicara Hambalang dan KTP-el, serta Century.

Politik memang permainan, tetapi memainkannya juga kudu cerdas. Tidak hanya waton sulaya yang malah menghantam muka sendiri. Hal yang terus berulang di partai Yudhoyono ini. Saatnnya bebenah mumpung masih ada waktu.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan