Ganjar Pranawa Dihajar, PDI-P yang Terkapar
Bola salju masih menggelinding, bagaimana PDI-P meninggalkan Ganjar Pranawa di rumahnya sendiri. Usai Bampang Pacul mengatakan Ganjar Pranawa keminter dan silakan angkat kaki jika dipinang partai lain, partai-partai berlomba-lomba mendekati.
Salah satu yang cukup kuat dan memiliki dasar adalah Demokrat, dengan memasangkan Ganjar Pranawa dan tentu saja AHY. Mereka sudah bekerja sama untuk membawa Ganjar Pranawa di pilkada 2018 bersama PDI-P tentu saja.

Noktah Ganjar itu hanya kisaran KTP-el, nah, gampang bagi Demokrat, kan elit mereka, menteri dalam negeri, ketua DPR saat itu semua Demokrat dan aman-aman saja. Apalagi hanya Ganjar yang waktu itu masuk oposan. Tidak ada masalah yang berlebihan yang akan menghalangi langkah Ganjar.
Lebih terbuka kesempatan Golkar untuk merapat. Partai-partai lain, ketika hitung-hitungan tentu akan mengikuti yang paling berpeluang untuk bisa menang. Masih sangat dinamis. Tetapi bukan berarti tidak mungkin.
Jangan lupa, ini adalah politik, sebuah seni, bahkan permainan. Mempermainkan opini dan persepsi publik. Bisa apa saja. Toh asyik juga, ada hiburan sambil mengasah otak dan naluri politik melihat ke mana angin partai dan juga individu-individu akan mengarah.
Bisa jadi, yang sudah mejeng dan keren dengan penuh percaya diri, tiba-tiba ada pernyataan KPK atau Kejaksaan Agung pengusutan tindak pelanggaran hukum. Hilang langsung seperti TGB musim lalu.
Belum apa-apa, masih sangat cair belum ada simpulan yang relatif pasti. Masih sangat terbuka segala kemungkinan dan peluang.
Salam penuh kasih
Susy Haryawan