Politik

Gatot Nurmantyo dan Kisruh Demokrat

Berbeda jauh sikapnya dengan Jokowi. Ketika dengan SBY kog narasinya sama, sejalan, dan mirip. Salah satunya UU Ciptaker. Oposan pada Jokowi, mana ungkapan terima kasihnya?

Walaupun Jokowi tidak pernah mengeluhkan sikap pembantu-pembantunya  yang usai tidak bersama ngaco. Lihat saja Anies Baswedan. Atau yang baru Susi Pudjiastuti. Jokowi diam. Berkebalikan dengan SBY yang menyoal Moeldoko.

Keempat, ini mendasar, KAMI koalisi aksi menyelamatkan Indonesia. Masalahnya menyelamatkan dari apa, dan Indonesia mengalami apa? Relatif baik kog, kecuali kelompok yang itu-itu lagi saja melihat dengan buruk.

Logis, rasional, dan waras, memangnya ada apa? Kekurangan di sana-sini itu ya wajar. Salah satunya ya upaya makar terselubung dengan menggunakan agama atau konteks yang mirip.

Narasi ini justru identik dengan apa yang SBY nyatakan. Negara krisis, negara sedang bahaya, ekonomi sulit. Artinya, Gatot ada dalam satu barisan. Tidak akan mungkin mengambil alih.  Lihat narasi jualan nasi gorengnya.

Kelima, kelompok KAMI sebagian besar, atau malah semua adalah cenderung barisan sakit hati. Tidak mendapatkan jabatan padahal sudah ngebet pada pemerintahan Jokowi. Pada era SBY mereka ini diam karena nyaman.

Susah melihat Gatot menyatakan menolak kudeta karena berterima kasih. Kecuali dalam satu barisan yang sama dengan SBY.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *