Tidak akan Pernah Mendukung Koalisi Pengusung Anies Baswedan
Grace Natalie-PSI: Tidak akan Pernah Mendukung Koalisi Pengusung Anies Baswedan
Mantan Ketua Umum PSI, Grace Natalie mengatakan, tidak akan pernah bergabung dengan parpol dan koalisi yang mengusung Anies Baswedan dan terutama koalisi yang menggunakan politik identitas. Tegas, lugas, dan berbeda.
Keputusan tegas itu beralasan, mendasar, dan penting. Ia mengatakan, siapapun yang mengusung politik identitas itu menurunkan mutu demokrasi. Apalagi masyarakat negeri ini masih banyak yang belum terdidik.
Jauh setelah pemilu, akar rumput sampai menengah masih gontok-gontokan. Saatnya membangun, energi itu habis untuk bertikai pada hal yang tidak esensial. Hanya membela yang didukung dan menafikan adanya kecerobohan dalam memimpin.
Lihat saja politik identitas pilkada DKI 2017, bayangkan sudah enam tahun hingga kini masih demikian kuat. Bagaimana kejahatan, merugikan masyarakat, dan aksi atau tindakan ngaco saja mendapatkan pembelaan bak babi buta. Rekam jejak ngaco luar biasa dianggap tindakan terpuji karena dibalut dengan kata-kata suci.
Padahal ini adalah penistaan yang paling nista. Merendahkan agama untuk kekuasaan yang tidak membawa pada kesejahteraan bersama. Esensi politik yang baik adalah menggunakan kekuasaan itu untuk menciptakan hidup masyarakat yang lebih baik, sejahtera, dan maju bersama.
Menangani banjir saja ngaco, atau pas pandemi apa yang dilakukan? Ketika setiap hari angka penderita selalu tertinggi nasional? Itu pemimpin? Pecundang yang menang karena curang. Pemimpin itu memiliki visi, membawa masyarakatnya lebih baik, bukan hanya memikirkan diri dan colongannya saja yang gede.
Pendidikan yang rendah dan kurang bermutu menyuburkan kedegilan. Beda dengan bodoh, degil itu sudah bodoh, tidak mau belajar, dan merasa diri sudah pinter dan tahu. Kondisi ini yang dimanfaatkan politikus miskin prestasi untuk menguasai mereka.
Semua di depan mata, buka mata dan logika, lha logika bengkak bengkok hanya bisa dipahami dan dibenarkan oleh orang yang rendah pemahaman dan pendidikannya. Apa iya orang model demikian mau dipromosikan? Tidak.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan