Kala Ibas, Kehilangan Hapalannya
Beberapa waktu lalu ramai pantun Ibas yang berbunyi, Ada siang ada malam, selamatkan demokrasi. Saya baru menemukan ide, dan awalnya, hanya berpikir, ini anak lagi latihan bicara. Jangan dibully.
Ternyata, membaca tulisan opini warga, ada sbuah ulasan kalau Ibas ini minatnya bisnis. Entah bakat atau tidak, tidak tahu juga. Pokoknya minat dan studinya bisnis. Hal itu dinyatakan AHY pada sobatnya yang pebisnis.
Pantun itu biasanya dua atau empat baris dengan adanya kesamaan akhiran. Contoh, kalau ada siang ada malam, harusnyaada kelanjutannya, misalnya, ada bawal ada teri, rang orang dan madam, mari kawal demokrasi. Itu kalau empat baris.
Yang jelas ada kesinambungan, bukan lepas begitu saja. Kog jadi ingat, kalau sekolah dasar diberi tugas menghafalkan puisi. Pas maju di depan kelas bisa kehilangan hapalan dan jadinya ya seperti kata-kata Ibas, tidak jalan yang dinamakan pantun itu.
Ada beberapa hal yang menarik dilihat,
Pertama, ia stres, karena tidak suka pada dunia politik. Terlihat kiprahnya selama ini tidak ada. Kaku, aneh, dan seolah hanya penonton di arena yang ia masuki. Menampakkan bukan dia sesungguhnya. Lebih pas sebagaimana tulisan ia suka bisnis.