Kaesang Membuat AHY Kejang-kejang

Kaesang Membuat AHY Kejang-kejang

Permainan politik yang aneh dan lucu sebenarnya. Mana ada sih kader biasa, belum juga seminggu sudah menjadi ketua umum. Kaesang menjadi yang pertama. AHY, identik  ketika SBY  memberikan jabatan itu pada anaknya, yang sama sekali belum pernah menapaki jenjang berorganisasi. Tapi ya itulah perpolitikan Indonesia.

Suka atau tidak, toh itu fakta yang harus rakyat hadapi. Pasti ke depannya masih akan ada yang lebih aneh dan lucu. Bagaimana jenjang karir, jenjang kaderisasi dalam bekerja atau berorganisasi itu sangat penting.

Atas nama viral, penarik pemilih dan suara, partai dulu hanya menggunakan artis. Kini ada gaya baru, anak pejabat, tenar, dan menjanjikan, dapuk jadi ketua umum. Sejatinya sebelas dua belas dengan permainan Prabowo yang membawa-bawa Gibran.  Itulah dagelan baru.

PSI lho, yang membawa angin segar, untuk bisa membawa perubahan, gaya muda, modern, dan bersih. Eh malah lebih lucu. Mekanisme jenjang kaderisasi memang tidak mudah dan berat.  Yah mau apalagi.

Jauh lebih menarik diulik adalah, perasaan SBY dan AHY dengan kemunculan Sang Pisang ini. Anak yang jauh lebih muda, lebih tenar dalam memainkan narasi dan permainan menggunakan media social. Anak ini cerdas dalam menanggapi masalah, isu bahkan fitnah sangat keras pun bisa dihadapi dengan cengengesan yang membuat keadaan malah berbalik arah.

Penolakan dan yang mendukung itu tidak lebih heboh dibandingkan dengan kedudukan AHY di Demokrat. Penerimaan internal, dan juga eksternal jauh lebih adem. Benar ini partai kecil, belum segede Demokrat. Namun penting untuk purnawirawan mayor itu untuk memperhitungkan dia bisa jadi kompetitor di depan, 29 nanti.

Pembuktiannya adalah Kaesang bisa membawa PSI mendudukan kadernya di Senayan. Sukses besar yang akan menjadikannya salah satu kandidat pemimpin masa depan. Dia bisa lepas dari bayang-bayang kakak dan bapaknya, namun bukti kesuksesan bagi partai jauh lebih bermakna.

Jika ia sukses, 29 itu menjadi ajang kaum muda untuk bisa mendepak kalangan tua yang masih bersikukuh bahwa mereka lagi-mereka lagi yang akan menjadi pemimpin. Era Mega, Prabowo, SBY, JK, Wiranto sudah saatnya lengser. Zaman Jokowi, Airlangga, Zulhas, ataupun Anies sudah perlu tahu diri, ada yang jauh lebih muda tampil. Alamiah, dan itu  sangat  menggembirakan.

AHY perlu kerja keras, cerdas, dan menggubah cara berpolitiknya selama ini. Makin banyak generasinya, kelahiran di bawahnya yang memiliki skala nasional. Mereka juga akan moncer lebih lagi di tahun-tahun mendatang.

Gibran, kini adiknya Kaesang juga sudah mulai menampilkan diri secara publik. Reaksi penolakan dengan mundur belum terdengar, berarti keadaan suksesi di parpol ini relatif aman. Ujaran pengamat juga masih dalam koridor normal, hanya menyoroti soal keanehan, kader beberapa hari jadi ketua umum.

Modal baik untuk Kaesang. Pelajaran berharga untuk AHY bahwa akan ada kompetitor yang jauh lebih muda dan sangat akrab dengan medsos. Lagi-lagi ini point penting bagi putera bungsu Presiden Jokowi.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan