Karpet Merah AHY untuk Gibran Rakabuming
Kiprah dua anak presiden ini hari-hari ini sangat menarik. Gibran Rakabuming dengan kinerjanya yang menunjukkan arah baik. Sisi berbeda, AHY lebih cenderung cari perhatian ala ABG dengan main media sosial. Padahal panggung ketua umum partai yang pernah dan merasa besar sangat terbuka lebar.
Karpet merah untuk anak muda, jangan dimanjakan, beri tantangan. Setuju pakai banget Gus, tapi kepada siapakah nasihat ini? Hanya bagi pihak di luar sana? Atau untuk semua orang yang masih muda?
Layak dicermari apa yang nyatakan ini. Siapa sih yang menerima karpet merah? Jangan-jangan ia malu dan mau menolak pada peponya namun tidak sampai hati? Lha ketua umum partai diberikan begitu saja pada dirinya.
Pemimpin Wacana Versus Pemimpin Pekerja
Gibran Rakabuming selaku Walikota juga sering mendapatkan panggung. Ia tidak perlu merebut panggung seperti AHY. Kinerjanya yang memang sangat berat sebagai anak Jokowi, Presiden RI yang sedang menjabat, juga sebagai anak dari Walikota Solo, Gubernur DKI, dan Presiden RI yang menorehkan capaian besar.
Gibran Rakabuming mengundang pembuat mural yang isinya mengritik pemerintah. Ia tidak marah atau membalas makian, namun malah memberikan kesempatan untuk menyatakan pendapatnya secara langsung.
Keberanian, bukan karpet merah. Undangan pada pihak yang tidak suka itu tidak mudah. Apa saja bisa terjadi.
Terpampang nyata, mana yang mendapatkan karpet merah karena pemberian, itu artinya manja ala AHY. Mana yang mendapatkan panggung dengan karpet merah karena memang bekerja dengan keras dan berusaha terus.
Wacana itu baik, namun tidak sepenuhnya hidup, memimpin, dan berperilaku berhenti pada narasi semata. Melakukan dengan sangat serius dan bermanfaat jauh lebih bermakna bukan? Era pemimpin muda pekerja menggeliat demi Indonesia emas 2045.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Bangsa yg besar menghargai perbuatan & keteladanan, bukan perkataan & hujatan…
Nuwun Dhe
Setuju banget
Eranya para pemuda pekerja bukan pemuda peminta hibah (jabatan, dana atau fasilitas ini dan itu)
Zamannya mengkreasi panggung sendiri bukan mencari panggung
Karena mata melihat telinga mendengar dan hati merasa baru otak memutuskan manusia mcm mana yang pantas memimpin…
Mantab Bro
Setuju yg muda berkarya bkan muda merengek saja
Hahaha…si manja celoteh?
Manja apa oon?