Manuver Novel Basbedan Malah Makin Mencurigakan
Tiba-tiba mengaku mengusut dana megakorupsi, usai ada pernyaatan presiden yang memberikan peluang untuk Novel dan kawan-kawan masih bisa di KPK. Masih ada, bukan pasti bisa. Menarik adalah, mengapa tbiba-tiba ada megaskandal? Atau memang ini sebuah senjata?
Lucu saja, usai Novel mengaku dijadikan korban, berteriak-teriak untuk membuka hasil TWK, dan narasi-narasi yang maaf memuakkan, melibatkan media partisan, LSM, mantan-mantan petinggi KPK, dan partai politik yang itu lagi-itu lagi.
Siapa yang masih percaya dengan pernyataan orang yang tidak konsisten seperti ini coba? Hasil belum keluar sudah teriak-teriak duluan. Merasa diri paling hebat, mengaitkan dengan agama. Tiba-tiba beralih untuk mengganti ketua KPK. Kan sudah jelas arahnya, karena mereka sejak awal tidak setuju dengan keberadaan Firli.
Jauh lebih dulu mereka berteriak anti adanya UU KPK baru, termasuk dengan adanya dewan pengawas dan konsekuensinya menjadi ASN. Berbagai narasi dinyatakan, katanya lagi-lagi pelemahan. Menantang keluar. Eh masih juga ngeyel, usai tidak lolos pun masih ngotot untuk tetap di KPK. Aneh atau dodol sih.
Ada OTT langsung narasi yang menguar, dipimpin personal yang tidak lolos TWK, lha memangnya lolos tidaknya TWK berdasar OTT, kalau begitu gampang, buat saja OTT dan lolos. Makin ngaco atau malah sudah masuh ranah halu?
Kog kemarin-kemarin tidak ada itu, atau malah ini jangan-jangan permainan mereka sendiri? Beberapa hal bisa dilihat sebagai prediksi,
Mereka sudah terdesak, dengan mengungkap ini, ada pihak yang keder. Sasaran ke partai politik yang selama ini mereka sasar PDI-P. Sangat aneh, karena bersama Tempo mereka selalu menyudutkan Jokowi dan PDI-P.
Makin jelas permainan faksi di KPK untuk membuat pihak lain mati kutu. Menaikan posisi tawar di mana mereka sudah pada posisi yang amat lemah.
Lebih memperlihatkan memang saatnya dibinasakan sekalian dari pada dibina. Susah melihat mereka itu memiliki kesetiaan. Lebih baik memberi makan anjing tiga hari mereka akan setia, dari pada memberikan makan seumur hidup pada orang demikian, yang tidak pernah mengingat sama sekali.
Babi saja tidak pernah mau makan makanan yang batu ludahnya sendiri, eh ini periuk nasinya diludahi dan dimakan. Memalukan.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Novel seorang penyidik tapi membocorkan langkah yang akan ditempuh KPK sebelum barang bukti disita, manuver begini sangat riskan
Nah comelnya sejak dulu aneh dan seolah itu prestasi
Sprindik dll sejak dulu bocor ke media jaringan mrk…