Menkominfo Budi-Projo: Perempuan Lebih Kejam, Merespons Polwan Bakar Polisi, Offside

Menkominfo Budi-Projo: Perempuan Lebih Kejam, Merespons Polwan Bakar Polisi, Offside

Miris pernyataan Menkominfo Budi, bekas ketua relawan Jokowi, Projo, di mana ia mengatakan bahwa perempuan lebih kejam. Koridornya adalah Menkominfo, yang harusnya ia respon adalah mengenai pelaku si korban yang dibakar karena judi online. Menghabiskan uang gaji sehingga si perempuan kalap.

Eh malah mengatakan karakter perempuan, secara umum pula. Beberapa hal laik diulik lebih lanjut.

Pertama, memperlihatkan kemampuan dasarnya memang bukan kompetensinya di sana, Kominfo. Persoalan judi online yang harusnya menjdi fokus. Ketika mengatakan sifat, perilaku, dan memberi label kej atau kejam itu sudah kelewatan, offside lebih dari tiga meter.

Kedua, pertanggungjawabannya selaku Kominfo yang membawahi penjagaan terhadap adanya judi online jauh lebih penting. Itu penyebab mengapa perempuan itu jadi kejam. Esensinya adalah judi yang membuat si ibu atau pelaku marah. Jangan malah dibalik seperti itu.

Ketiga, komentarnya itu memperlihatkan, khas pejabat Indonesia, merespon apa yang tidak mendasar, urgen, dan pokok masalah. wajar jadi pejabat di sini. Miris.

Keempat, pemain watak politikus, bukan negarawan. Masalahnya apa komennya apa. Serasa tidak memiliki beban moral. Padahal memliki ibu, istri, atau mungkin juga anak. Jangan-jangan itu karena keberadaannya di tengah keluarga jadi korban, kemudian bawah sadarnya mengungkapkan itu.

Kelima, masalah yang menjadi penyebab pastii malah tidak disentuh. Judi online. Benar, bahwa soal dunia digital itu susah. Toh asal ada kemauan bisa. Semua bisa diatasi, asal memiliki kemauan dan juga kemampuan. Toh stafnya pasti pinter-pinter. Hanya soal kemauan. Mau atau tidak.

Keenam, menyelesaikan masalah saja tidak bisa, wong merespon fakta saja mrucut. Miris, seperti itu bisa menjadi menteri. Persoalan pelik apa mampu, hanya sekadar mereaksi saja tidak berbobot sama sekali.

Ketujuh, bagaimana bisa menyelesaikan masalah bangsa ini yang terbanyak main judi, penyuka bokep, dan kejahatan digital lainnya, jika masalahnya apa, komentarnya apa. Belum lagi jika bicara   yang diajak bicara juga 11 12, anggota dewan.

Indonesia maju 2045 kog jadi pesimis, jika melihat, menyaksikan, dan mencermati perilaku dan pernyataan pejabat-pejabatnya seperti ini. Belum lagi mengenai pendidikan yang seperti itu. Jelas ini hasil pendidikan yang tidak bisa membedakan mana yang pokok mana yang ikutan. Miris.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan