Optimis Bersama Jokowi

Narasi pesimis, keadaan gawat, pemerintah, terutama Jokowi gagal sedang riuh rendah didengung-dengungkan. Oksigen tiba-tiba menghilang dari pasaran, dengan dalih masyarakat panik, atau kamar rumah sakit yang tidak lagi mencukupi.

Ada pula narasi keberadaan pandemi kali ini lebih dari India. Pilunya, itu yang menyuarakan kog satu barisan, jadi susah melihat ini adalah sebuah fakta. Jauh lebih bisa diyakini ini adalah upaya dari barisan SakTi, sakit hati.

Fakta lapangan, di Indonesia, tidak ada jenazah tidak bisa tertangani dengan lebih baik. Hanya agak lambat di rumah sakit, karena keterbatasan tenaga. Pemakaman semua terjadi dengan baik, beda dengan India.

Parpol dengan motor Demokrat dan PKS, mereka selalu membuat antitesis apa yang pemerintah lakukan. Mirisnya, mereka belum terdengar berbuat cukup signifikan untuk sekadar membantu masyarakat.

Jangan berpikir akan menjadikan poin bagi Jokowi, jika kalian membantu. Justru ketika kalian enggan membantu, membuktikan keberadaan partai ini tamak dan rakus kekuasaan semata. Publik enjadi batu lompatan semata. Makin jelas keberadaan mereka sangat buruk.

jokowi

Pejabar dan elit yang sempat ketendang Jokowi. Mereka ini diwakili Susi Pudjiastuti, Rfli Harun, dan biasa dipakai era SBY, seperti Hersubeno dan Said Didu, mereka selalu saja menyatakan dengungan negatif, pesimis, dan pemerintah gagal sebagai ujungnya.

Jokowi bukan malaikat, bukan pula nabi, namun sekarang ini, pilihan rakyat dalam pemilu, presidennya Jokowi. Mau apa lagi, siapa sih yang sekiranya mampu?

SBY? Lha Hambalang saja mangkrak, barang jelas terlihat saja tidak mampu mengatasi, apalagi virus yang tidak kelihatan. Wapres, atau Menhan? Suaranya malah cenderung kontraproduktif, tidak ada jaminan mereka bisa melakukan.

Optimis bersama Jokowi karena langkah yang ia tempuh sudah terbukti. Lima tahun sebelum pandemi hasil kepemimpinannya jelas. Tidak ada keraguan lagi. Tanpa diribeti para pecundang gagal politik, betapa hebatnya negeri ini.

Apa buktinya? Tuh narasi jangan mudik diputarbalikkan, siapa pelakunya? Yang di atas itu. pun haji, Arab Saudi yang nutup, toh Jokowi juga yang salah. Jelas di mana posisi yang tepat, mereka oposan tamak yang tidak bisa dipercaya.

Sikap optimis, penuh harapan, dan berusaha taat aturan adalah ciri orang beriman. Beragama bukan semata klaim, namun menghidupi dalam kehidupan sehari-hari. 

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

2 thoughts on “Optimis Bersama Jokowi

Leave a Reply