Blunder SBY
Konon, menurut kubu KLB, ada upaya pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), atau yang akrab dikenal hak cipta atas Demokrat. Mungkin lagu mars, bendera, simbol, bisa saja Pak SBY sebagai inisiator atau penggagas, pencipta bisa diterima.
Namun, ketika secara keseluruhan, malah Partai Demokrat sebagai “milik” dan ciptaan pribadi, ya berlebihan. Apalagi ketika AD-ART menyebutkan adanya 99 pribadi sebagai pendiri. Ini masalah serius. Beberapa hal layak dicermati sebagai berikut;
Satu, ini adalah bentuk kepanikan dan ketakutan Pak SBY atas apa yang ia anggap “milik”. Sama dengan anak kecil yang merasa mainan itu adalah miliknya. Karena talut kalau kenapa-napa, maka, tidur pun dibawa, ke mana-mana selalu dibawa.
Dua, naga-naganya ngeri dengan kehadiran atau kebebasan Anas Urbaningrum. Sangat aneh laku dan pastinya persoalan HAKI ini beliau paham pakai banget. Demi mempertahankan Demokrat, maka berperilaku konyol.
Tiga, merasa percaya diri menghadapi Moeldoko dan juga kubu KLB, namun bersikap ngaco, bahkan mendaftarkan partai seolah ciptaan dan milik pribadi. Ini lebih ngaco lagi. Susah melihat, partai, terbuka, modern, menjadi milik seseorang.
Empat, jelas mempertontonkan penghianatan atas nama demokrat sendiri. Lha memasukkan kedua nama anaknya dalam jajaran pengurus dan dirinya dalam majelis tinggi saja sudah payah, eh ini malah mengupayakan hak cipta private.

Lima, makin memperlihatkan pola pikir dan pola tindak yang semakin jauh dari jiwa demokrat. Lebih pas membangun kerajaan ala feodalisme saja jika demikian.
Apa yang terjadi ini bukan hal yang sepele, namun mendasar, sebagai produk reformasi, namun perilakunya malah mundur jauh ke belakang. Bagaimana pertanggung jawaban moral bagi pemilih, bangsa, dan negara jika demikian.
Baru Demokrat saja, yang jajaran pengurus ada tiga keluarga, satu keturunan, bapak, kakak, adik dalam satu kepengurusan. Jika itu kerajaan ya mangga, seperti Brunei, Arab Saudi, lha ini partai, Demokrat lagi.
Sebetulnya kasihan dengan Pak Beye. Upayanya yang aneh-aneh, malah merusak reputasinya sendiri. Kebobrokan Demokrat bukan karena siapa-siapa, tetapi karena obsesi Pak Beye sendiri.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan
Mana tahu, upaya mereka berbuah manis. Partainya akan tumbuh menjadi sebuah kerajaan, he he … selamat berakhir pekan, Mas Susy.
Terima kasih Ibu
Jadi kerajaan cikeas
Salam hangat n salam sehat