Dua Kekalahan Puan atas Ganjar dalam Bermain Media Sosial
Sempat mengatakan kalau pemimpin itu di lapangan bukan media sosial, Puan kini ternyata memakainya juga. Wajar sih, memang sudah eranya media sosial. Toh, jika tidak dioperasikan sendiri, bisa menggunakan jasa admin.
Ganjar dikenal sangat aktif dalam merespons permasalahan yang diungkapkan warganya via media sosial. Gerak cepat yang sangat menyenangkan warga masyarakat yang melaporkan masalahnya kepada pemimpinnya.
Masalah yang dikatakan Puan, hanya sebuah ketidakpahaman semata. Cepat, tepat, dan kontrol yang sangat luas justru sangat membantu keberadaan media sosial bagi seorang pemimpin. Lapangan itu sidak yang tidak perlu terlalu sering, media sosial itu memudahkan karena begitu cepat, tanpa birokrasi dan waktu lama.
Dua hal kemenangan Ganjar adalah, pertama, ia sudah fasih dengan dunia media sosial. Ia sudah ada di depan, orisinal, publik sudah mengenal. Sikap yang ia tunjukkan membuat publik senang, dan banyak warga daerah lain iri dengan model pendekatan Gubernur Jawa Tengah itu.
Kedua, kampanye media sosial Puan mengenai UMR yang naik jelas ngaco. Di tengah pandemi, banyak juga pengusaha yang ngap-ngap. Bagaimana pemimpin hanya berpihak pada satu pihak, padahal pengusaha juga warga negara.
Memperlihatkan bagaimana Puan sebagai pemimpin tidak holistik melihat persoalan. Seolah pahlawan dengan mengupayakan kenaikan UMR, pada sisi lain, kinerja buruh juga masih sangat rendah.
Padahal Ganjar itu dikenal sebagai gubernur yang ramah investasi, buruh tidak banyak demo karena mampu menahan laju inflasi. Buruh nyaman, pengusaha juga senang. Wajar ketika pandemi pun Jawa Tengah ekonominya bisa tumbuh.
Pemimpin itu bukan hanya milik atau peduli sekelompok masyarakat, namun seluruh elemen harus mendapatkan perlindungan yang sama. Perhatian yang setara. Ingat, sama di sini bukan berarti bahwa persis. Namun sama dalam konteks sesuai dengan kapasitas dan kepentingannya.
Apa yang diperlukan buruh tentu berbeda dengan pengusaha, dan itu perlu kecerdasan, kebijaksanaan, sehingga mampu membuat semua pihak itu diperhatikan. Ini kunci pemimpin.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan