Said Didu dan Anwar Abbas Membuka Aib SBY
Kini, Said Didu orang dengan jabatan berangkap-rangkap era SBY menyoal utang negara. Maunya memperlihatkan Jokowi tukang utang dan membahayakan negara. Hal yang wajar dengan afiliasi dan kepentingannya ke mana dan seperti apa.
Hal yang menarik adalah;
Bagaimana zaman SBY hutang begitu banyak dan pembangunan seperti apa yang terjadi, masih ingat dan paham. Artinya terlalu banyak uang mengalir tidak jelas. Hambalang itu salah satu yang terbukti hingga kini.
Mangkrak di mana-mana dan Jokowi kata Arief Puyuono adalah yang orang yang cuci piring atas pesta pora SBY dan kawan-kawan. Ini fakta kog, bahkan di Pacitan itu juga terjadi.
Aliran uang ke mana itu menjadi penting. Kini, kepemimpinan Jokowi jelas kog uang hutang dan menjadi apa. semua melihat, merasakan, dan menikmati, kecuali yang dulu pesta dan takut ketahuan keoblogannya dalam mengelola uang. (atau mengelola uang malingan?)

Bolehlah ngoceh-ngoceh kalau pas SBY tidak ada hutang, pembangunan masif, dan semua terjangkau. Faktanya tidak demikian. Hutang banyak dan kadernya malah antri masuk bui. Kini, kebalikannya dari itu semua. Ada hutang, pembangunan masif, dan pandemi juga tertangani.
Eh kini malah Sri Mulyani selaku Menkeu dengan seluruh jajaran dengan dukungan penuh Presiden Jokowi melakukan penagihan dan penyitaan aset-aset masa lalu yang sudah ditilep oleh elit tamak dan rakus pada waktu itu.
Wajar mereka ngambeg, ngamuk, dan tidak terima. Enak-enakan maling eh kini akan ketahuan. Siapa tidak emosi bukan? Semua terbongkar boroknya.
Maunya mempermalukan Jokowi eh malah SBY yang kejoderan dan kelihatan bloonnya. Semua akan terbongkar karena keculasan. Kata-kata Ahok Gusti ora sare satu persatu mendapatkan panenan atas perilaku menabur mereka.
Salam Penuh Kasih
Susy Haryawan