Demokrat yang Abai Demokratisasi
AHY yang merasa diri layak menjadi capres itu ternyata malah cenderung abai akan demokratisasi. Lihat saja dengan gampang berterima kasih pada Jokowi. Padahal dulu, data mentah, meminta Jokowi tidak menyetujui kudeta.
Bersurat yang diabaikan saja oleh Jokowi. Kini, ketika Kemenkumham menolak permohonan kubu KLB, berterima kasih. Sebelum itu, kondisi sudah lebih jelas mengatakan Presiden Jokowi tidak tahu menahu ulah Moeldoko.
Payah. Paling memalukan adalah, ketika mendapatkan angin dan mengatakan terima kasih Presiden Jokowi. Ada dua hal yang layak dicermati.
Pertama, AHY suka atau tidak, memang kekanak-kanakan. Mengapa? Resposnsif. Pemimpin itu berpikir berulang-ulang baru bicara. Tidak serta merta bereaksi atas aksi. Ribet pada akhirnya. Terbaca kepanikan dan kegagapan.
Lihat saja mengaitkan Presiden Jokowi, meralat, dan kini malah berterima kasih. Tiga hal yang sangat bisa dikendalikan dan tidak menjadi polemik. Kecuali kualitas dalam berpolitik level menciptakan polemik dan kegaduhan.
Kedua, ini adalah keputusan Kemenkumham. Dasarnya jelas administratif. UU menjadi pedoman, tidak seenaknya menteri. Kog mengaitkan dengan Presiden Jokowi? Jika demikian, boleh dibaca seperti ini?
Mereka sedang berada di atas angin. Mas Susy. Tapi kayaknya persoalan baru siap menunggu. He he ….
Nah itu mereka jangan ngerasa ini udah selesai…
Soal ad art sangat krusial
Salam sehat n salam hangat Ibu
Nah itu mereka jangan ngerasa ini udah selesai…
Soal ad art sangat krusial
Salam sehat n salam hangat Ibu