Elizabeth Susanti dan Politik Baperan ala AA dan SBY

Kemarin, cukup panas pembicaraan mengenai Elizabeth Susanti yang divonis melanggar UU ITE karena mengedit photo dirinya dengan Wiranto. Menarik adalah, apa yang ia nyatakan selanjutnya. Selain Wiranto, ia malah meminta maaf pada Anas Urbaningrum. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang akan menghirup udara bebas.

Cukup menarik memainkan emosi politik negeri ini. membenturkan Demokrat dengan PDI-Perjuangan. Di mana Elizabeth Susanti mengaku sebagai penasihat spiritual Cikeas, diminta menyerang Megawatie, PDI-P, Jokowi. Alasannya  adalah dengan   mengatakan, jika  Sby dan Demokrat merasa dipojokkan dan dijelek-jelekan oleh kader dari kubu banteng moncong putih.

Publik penyuka politik dan sering membaca mengenai isu politik akan paham, kalau Demokrat, AHY, SBY, dan juga AA, Andi Arief itu politikus baperan. Diadu dengan Anas Urbaningrum dan juga PDI-Perjuangan.  Hal yang biasa saja sih, bukan barang istimewa.

Hubungan partai mercy dengan partai banteng, jelas semua paham, sejak keluar dari kabinet Megawatie, SBY jelas ada pada posisi saling berhadapan. Dua periode SBY presiden dan berbalik dengan PDI-P menjadi partai penguasa, keadaan itu tidak lebih baik.

Hal yang sangat biasa bukan? Tidak ada hal yang baru. Usai mengusik pihak banteng, kini bersikap seolah ada di pihak PDI-P, dan sebaliknya mendeskreditkan SBY dan partai serta kadernya.  Sangat biasa.

Mengapa Anas Urbaningrum? Lagi-lagi ini, publik juga paham kan apa yang terjadi pada mantan ketua umum partai milik SBY ini. Massa juga     memiliki asumsi sendiri, artinya jelas berdiri pada sisi yang mana. Elizabeth ini membawa hiruk pikuk saja, tanpa kebaruan sama sekali.

Salah satu media mengatakan dan memberitakan sosok Elizabeth Susanti ini dengan sangat panjang. Bagaimana ia sudah sering mendapatkan hukuman kurung dengan masa hukuman yang sangat ringan. Penipu dalam berbagai cara dan model.

Apa yang terjadi, ini bukan masalah politik, namun  menumpang tenar dan mencari pegangan untuk keamanan diri dengan membenturkan pihak-pihak yang memang berjarak itu. Lumayan sebagai sebuah upaya lelucon politik.

Apakah SBY atau AA akan bereaksi? Jika iya sangat asyik dan menyenangkan tentunya, apalagi jika bicara untuk pilpres 24.  Kedua belah pihak sama-sama mendapatkan poin penting sebagai sebuah isu bagi model pemilihan 24.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan

Leave a Reply