Raffi Ahmad Bertemu Rizieq Shihab

Raffi Ahmad Bertemu Rizieq Shihab

Apa yang dilakukan salah satu Staf Khusus Presiden yang bertugas Pembinaan Kaum Muda ini lebih banyak sensasi yang berujung viral dari pada kinerja moncer selama ini. Usai ngeles mobil dinasnya dengan pengawal arogan dan malah mengaku hanya berisi berkas, dilanjut “pamer” mobil mewah baru kepada sesame artis, namun ada suara dugaan sirine pengawal, kini mengunjungi Rizieq Shihab.

Tupoksinya salah satunya adalah pembinaan kaum muda. Hal seperti apa yang mau diajarkan dengan perilakunya beberapa kali yang viral namun tidak berkonotasi baik ini? Malah belum terdengar sebagai pejabat yang memberikan pernyataan atapun suara dan perilaku yang benar-benar berkelas.

Apa yang bisa dipetik dari sosok Rizieq Shihab ini bagi kaum muda? Malah lebih banyak hal negative yang telah terjadi. Rekam jejak dengan mudah bisa diketemukan. Paling heboh ya doa kutukan bagi Jokowi dan Megawati. Belum lagi kepergiannya ke Arab Saudi mengaku umroh hingga bertahun-tahun. Kepulangan pas pandemi covid dan mengumpulkan begitu banyak orang.

Sikap tanggung jawab dan ketaatan pada hukum saja demikian lemah. Apalagi dalam mengajarkan agamanya. Jauh dari harapan. Jika bicara mengenai ketokohan agama, bisa mendatangi Gus Baha, atau Qurais Shihab  itu jauh lebih mumpuni, sopan, saleh, dan benar-benar tokoh.

Mana ada sih tokoh agama lagi yang pernah masuk bui dalam konteks pelaku pelanggar hukum atau Kriminal bukan kriminalisasi atau korban politik. Lebih dikenal sebagai pribadi yang provokatif dan banyak menebarkan ancaman dan kekerasan. Tanya saja pada kelompok Ahmadiyah, atau pihak yang pernah menjadi korban persekusinya.

Tokoh yang ormasnya dibekukan negara, mana bisa menjadi panutan dan inspirasi sih? Ini maaf bego atau lugu? Jauh lebih tepat untuk menjadi artis yang memberikan hiburan yang sehat, dari pada menjadi pejabat negara namun malah menjadi beban pemerintah.

Anak muda perlu keteladanan dalam banyak sisi, terutama nasionalisme dan Pancasila. Jauh lebih banyak orang atau individu yang berkompeten mengenai hal ini. Ealah malah mendatangi “mayat hidup.”

Mengapa “mayat hidup?”

Kondisi kesadaran Masyarakat sudah mulai menyadari bahwa perilaku ‘ulama-ulama” ini sudah tidak lagi menarik dan mulai ditinggalkan. Kedatangan Raffi Ahmad bisa menjadi pemicu mereka, para  tokoh yang mulai ditinggalkan ini menggeliat lagi.

Publik yang mulai sadar ini bisa lemah lagi dan kembali pada   cara-cara lalu yang sempat dibenahi dengan membekukan FPI. Seolah mau menegasi bahwa pemerintahan lalu salah dan kini didekati lagi, bahwa mereka ini baca FPI dan Rizieq tidak ada yang keliru.

Belum lagi, yang memang merasa bahwa FPI benar dalam segala halnya, tentu mendapatkan angin segar untuk Kembali bisa mengaktifkan diri, eksistensi mereka yang sempat redup bisa menguat lagi.

Miris, melihat perilaku elit yang seperti ini. Perlu evaluasi, apalagi jika bicara mengenai Kebhinekaan dan Pancasila.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan