Ahok dan Hotman Paris Hutapea, Siapa Lebih Tepercaya?

Ahok dan Hotman Paris Hutapea, Siapa Lebih Tepercaya?

Kedua pesohor dari dunia yang berbeda lagi berpolemik. Satu mengatakan apa yang ia tahu dengan segala kesusahannya. Satunya membalas dan menjawab mengapa hanya bicara saja. Atau jangan-jangan terlibat di dalamnya. Cukup menarik karena mereka cukup tenar dengan apa yang mereka lakukan.

Netizen pro dan kontra. Ada yang membela Ahok, ada pula yang lebih setuju dengan pernyataan    Hotman Paris. Layak diulik, bagaimana dan siapa yang lebih bisa diyakini kebenaran dari pernyataannya. Tentu saja susah untuk bicara sepenuhnya obyektif.

Apa yang Ahok katakana sebenarnya hal yang lumrah. Naif, jika ada yang menjawab atau mengomentari mengapa tidak lapor KPK, BPK, atau Polri. Mosok pada tidak ingat sih, Ketika Ahok dihajar BPK, dan ujungnya yang melakukan tindakan   atau memberikan catatan pemerintahan Ahok malah masuk bui karena menerima suap untuk mendapatkan WTP.

Lihat Kembali juga di media pencarian pasti akan ketemu, bagaimana Ahok berteriak soal paperless dengan Peruri yang ia anggap sangat mahal. Apa jawaban Menteri BUMN kala itu? Silakan dicari sendiri. Pembandingnya adalah Jonan yang menghendaki PT KAI memiliki toilet dalam kereta api yang tidak langsung jatuh ke bawah. Harga dari PT INKA luar biasa mahal. Ketika dibuat sendiri harganya terjangkau.

Hal-hal yang seolah biasa saja  di negeri ini, padahal begitu kacau balaunya pengelolaan BUMN. Pihak yang kontra sangat lantang mengatakan mengapa tidak lapor ke penegak hukum. Padahal jelas-jelas di depan mata perilaku penegak hukumnya seperti apa. Jangan naif dan melupakan reputasi penegakan hukum di negeri ini.

Padahal sederhana saja, bagaimana gaya hidup berkaitan dengan gaji. Jika semua pejabat dari bawah sampai atas itu bisa demikian, semua akan selesai. Ingat, Menteri di Australia yang mundur hanya karena mempekerjakan sopir dinas untuk kepentingan pribadi. Padahal di sini jauh dari model demikian.

Sikap bertanggung jawab yang sangat rendah. Lihat saja, bagaimana perilaku elit negeri ini yang sering menghindar, mencari pembenar, bahkan mendapatkan kambing hitam. Permintaan maaf dari pejabat yang melanggar hukum atau melakukan tindakan korup sangat rendah.

Perilaku Hotman Paris atau Ahok yang lebih tepercaya?

Lihat siapa yang dibela Hotman dalam beracara hukum? Ada Sambo, Teddy Minahasa, dan pejabat-pejabat yang memiliki kasus hukum. Toh ia bela dan mendapatkan “kemenangan.” Dalam salah satu pernyataannya ia dibayar hingga 25 M. Apakah itu tidak untuk mengatur agar hukumannya bisa sesuai dengan keinginan mereka? Apriori, namun tentu memiliki dasar asumsi yang cukup kuat.

Ahok menjalani pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan ksatria, tidak mengambil hak-hak yang bisa ia dapatkan, apalagi membeli. Ada kontras di sana, di antara mereka berdua.

Nah, di antara keduanya, siapa yang lebih bisa diyakini memiliki nilai lebih mendekati kebenaran, atau kepentingan? Rekam jejak menentukan.

Salam Penuh Kasih

Susy Haryawan